Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah saat ini tengah menggodok insentif untuk inovasi di bidang industri guna meningkatkan jumlah riset pengembangan yang disertai inovasi.

"Ke depan inovasi di Indonesia nilainya tambah tinggi, pemerintah sedang menggodok insentif untuk inovasi," kata Airlangga di Cikarang, Jawa Barat, Kamis.

Menurut Airlangga, indeks global untuk bidang riset dan inovasi industri di Indonesia masih berada di sekitar urutan 80 dari seluruh negara dunia. Berbeda dengan indeks kemudahan berinvestasi yang melompat hampir 40 peringkat dalam waktu dua tahun dari posisi 110 ke posisi 72.

Airlangga membuat perbandingan mengenai kebijakan inovasi yang dilakukan oleh Thailand. Dia menilai Thailand sangat berani dalam memberikan insentif untuk karya inovasi industri hingga 300 persen.

"Thailand sangat berani, insentif inovasinya sebesar 300 persen. Jadi kalau investasi 10, pemotongan tax insentifnya itu 30," kata Airlangga.

Oleh karena itu Airlangga mengatakan pemerintah Indonesia mendorong agar ekonomi di Indonesia akan diwarnai dengan inovasi dan pendidikan vokasi.

"Karena inovasi dan pendidikan vokasi adalah dua hal yang bisa meningkatkan daya saing Indonesia di tengah kondisi kenaikan upah tenaga kerja," kata Airlangga.

Untuk di sektor industri farmasi, Airlangga menjelaskan kunci pengembangannya berada pada pengembangan dan riset.

Namun diperlukan kerja sama dengan perusahaan lain, khususnya dari luar negeri, dalam mempercepat pengembangan penelitian produksi farmasi dan kimia.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017