San Fransisco (ANTARA News) - Facebook akan membantu pengguna untuk melihat apakah mereka menyukai atau mengikuti unggahan yang dianggap bagian dari propaganda Rusia untuk mencampuri pemilihan tahun lalu di Amerika Serikat (AS).

Mereka akan meluncurkan perangkat lunak akhir tahun ini untuk membantu pengguna melihat apakah mereka terlibat dengan laman Facebook atau akun Instagram yang terhubung ke Badan Riset Internet antara Januari 2015 dan Agustus, sebelum pemilihan presiden AS tahun lalu.

Agensi tersebut dipandang sebagai sumber Rusia untuk menyebarkan propaganda di dunia maya, seperti ditulis AFP.

"Penting agar orang-orang memahami bagaimana aktor asing mencoba menyebabkan perpecahan dan ketidakpercayaan dengan menggunakan Facebook sebelum dan sesudah pemilihan 2016 di AS," kata raksasa media sosial itu melalui unggahan di blog.

Perangkat ini diciptakan setelah tekanan Kongres terhadap Facebook dan raksasa internet lainnya untuk memberi tahu para pengguna bila mereka terkena propaganda Rusia sebelum pemilihan.

Google, Facebook dan perusahaan teknologi lainnya bergabung dengan organisasi berita global pada awal bulan ini dalam sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi sumber berita yang "dapat dipercaya," demi memerangi informasi keliru di dunia maya.

Google, Twitter dan Facebook mendapat kecaman karena mengizinkan penyebaran berita palsu -- beberapa di dalangi oleh Rusia -- menjelang pemilihan 2016 di AS dan negara lain.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017