Istanbul (ANTARA News) - Indonesia dinilai siap menjadi anggota Institut Standar dan Metrologi untuk Negara-negara Islam (SMIIC) yang terafiliasi dengan Organisasi Kerja Islam (OKI) serta mengadopsi standar hala yang diterbitkan lembaga tersebut.




Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal SMIIC Ihsan Ovut di sela-sela ajang 5th OIC Halal Expo di Lutfi Kirdar Convention Center, Istanbul, Turki, yang digelar selama 23-25 November 2017.




"Saya percaya dalam waktu dekat Indonesia akan menjadi anggota SMIIC dan mengadopso standar halalnya," kata Ihsan kepada ANTARA News di Istanbul, Turki, Jumat.




Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan mayoritas masyarakat Muslim yang sudah mumpuni dalam menerapkan standar halal.




"Selama ini mereka menggunakan standar halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Artinya, Indonesia paham betul mengenai standar halal," ungkap Ihsan.




Selain itu, lanjutnya, potensi Indonesia untuk mengembangkan produk-produk halal juga dapat diuji.




Sebagai anggota OKI, Ihsan berharap Indonesia dapat berkontribusi di SMIIC, tidak hanya untuk mengadopsi standarnya, namun juga memberi masukan saat perumusan standar halal itu sendiri.




"Indonesia berpengalaman. Dengan menjadi anggota, Indonesia dapat memberi berbagai masukan. Menurut saya, mengapa saat ini belum (jadi anggota) adalah persoalan politis," tukasnya.




Diketahui, SMIIC berdiri sejak 2010 dan bermarkas di Istanbul, Turki. Hingga kini, SMIIC beranggotakan 36 negara. 




Setelah menerbitkan standar halal untuk produk makanan, SMIIC segera menerbitkan standar halal untuk produk kosmetik dalam waktu dekat, di mana seluruh anggota dapat mengadopsi standar tersebut dengan gratis dan sukarela.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017