Denpasar (ANTARA News) - Produk kerajinan uang kepeng (keping) yang lazim disebut masyarakat Bali "pis bolong" ukuran raksasa, dipamerkan di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) XXIX 2007 dan mendapat perhatian besar dari wisatawan yang berkunjung, Minggu. Benda antik yang menjadi perhatian pengunjung itu, memiliki diameter 75 Cm, dengan tebal 1,5 Cm dan berat 50 Kg. Pembuatnya enam perajin dari UD Kamasan di pusat kerajinan di Kamasan, Klungkung, 40 Km timur Denpasar. Uang kepeng raksasa yang dibuat setara 11.335 keping uang kepeng biasa, dipajang di areal Pesta Kesenian Bali di Taman Budaya Art Centre Denpasar, sehingga menarik perhatian pengunjung dari masyarakat maupun turis asing. Produk kerajinan yang tergolong antik itu sebelum dipamerakan kepada masyarat umum telah mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia bulan lalu, dan piagam penghargaannya juga dipajang di arena pameran tersebut. Sebagaimana diketahui, uang kepeng bagi masyarakat Bali mempunyai arti yang sangat penting, karena setiap pelaksanaan upacara ritual maupun adat menggunakan "pis bolong" sebagai salah satu sarana kelengkapannya. Oleh sebab itu uang kepeng tidak boleh diproduksi sembarangan, terutama terhadap bahan bakunya, karena harus menggunakan "Panca Datu", yakni lima unsur yang meliputi emas, perak, perunggu, tembaga dan kuningan. Proses produksi uang kepeng yang dilakukan di Desa Kamasan, Klungkung sejak 29 April tahun lalu, hingga kini telah berhasil mencetak ribuan biji dan mampu memenuhi keperluan masyarakat dalam melaksanakan berbagai kegiatan ritual. Disamping itu uang kepeng juga diproduksi sebagai aneka barang cenderamata yang banyak dibeli kaum wisatawan asing, karena dianggap sebagai barang antik yang cocok digantung sebagai aksesori pada mobil maupun di kamar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007