Kudus (ANTARA News) - Sosialisasi tentang dampak rencana pembangunan PLTN Muria, Jateng, dinilai masih sangat perlu dan dibutuhkan kejujuran, pasalnya masih banyak warga yang belum memahami secara benar, potensi dampak yang ditimbulkan dari proyek tersebut. "Sosialisasi masih sangat diperlukan, mengingat, segala dampak positif maupun negatif, yang merasakan adalah masyarakat di sekitarnya," kata Koordinator Yekti Angudi Piyadeking Hukum Indonesia (Yaphi) Kudus, Lusila Anjela Bodroani, di Kudus, Minggu. Selain itu, kata dia, penguatan pengetahuan publik seperti itu merupakan hal yang sangat fundamental. Setelah penguatan lokal diperoleh, gerakan penentangan PLTN Muria hendaknya juga diarahkan ke pusat, jelasnya. Pernyataan tersebut juga disepakati oleh, Ketua Masyarakat Reksa Bumi (Marem), Lilo Sunaryo bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi untuk menentukan langkah perjuangan ke depan. "Satu yang tetap akan kami lakukan, yakni meneruskan sosialisasi kepada masyarakat," katanya menegaskan. Pasalnya, yang diketahui masyarakat hanya berapa besar daya listrik yang dapat dihasilkan PLTN, tetapi tidak pada dampak negatifnya, jelasnya. Berulangkali lulusan Taskent University - Uzbekhistan ini meminta semua pihak untuk berlaku jujur. Artinya, baik pemerintah maupun ilmuwan, tentu harus memberi keterangan yang jelas tentang semua sisi yang ada pada proyek itu. "Soalnya, menyangkut kepentingan jutaan manusia," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007