Medan (ANTARA News) - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyatakan bahwa pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) partai tersebut bertujuan untuk mencari pemimpin baru Golkar menggantikan Setya Novanto.

"Saya percaya bahwa munas ini mudah-mudahan ada pemilihan kepemimpinan baru. Itu sebuah jalan yang paling pas, tepat untuk mengatasi persoalan jikalau dikehendaki," kata Agung Laksono setelah menghadiri acara resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution di Medan, Minggu.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar sudah menggelar pertemuan dengan seluruh DPD Tingkat I di Jakarta pada Sabtu (25/11). Hasilnya adalah pelaksanaan munaslub menunggu vonis praperadilan terhadap Setya Novanto yang menjadi tersangka kasus korupsi KTP elektronik dan sudah ditahan sejak 19 November 2017.

Setya Novanto telah mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang perdana rencananya akan dilakukan pada 30 November 2017.

"Jikalau kalah di praperadilan, dia harus mengundurkan diri. Kalau tidak, di rapat munaslub. Saya rasa teman-teman sudah melihat itu. Munaslub diperlukan dalam rangka merubah kepemimpinan yang berwajah segar dan tentunya tidak bermasalah," tambah Agung.

Agung menyebut salah satu calon terkuat untuk menggantikan Setya Novanto adalah Airlangga Hartanto yang saat ini menjabat Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar, sekaligus Menteri Perindustrian.

"Ya tidak hanya regenerasi, tapi juga harus tampil yang tidak punya masalah. Salah satu yang disebut-sebut antara lain Airlangga Hartanto. Dia sudah diterima di kalangan pemerintah dan di kalangan pimpinan partai baik pusat atau daerah, beliau selama ini aktif," jelas Agung.

Ia pun yakin bahwa Setya Novanto akan legawa untuk mundur dari tampuk kepemimpinannya sebagai Ketua Umum Golkar.

"Saya yakin Pak Novanto juga legawa. Kami juga harus tetap menghormati beliau karena Pak Novanto selama memimpin Golkar, meski singkat cukup berkesan. Janji beliau jadi, bangun gedung, kunjungan ke daerah, tentunya baik, hanya dia punya masalah pribadi," tutur Agung.

Namun, masalah pribadi Setya Novanto itu menurut Agung memengaruhi elektabilitas Golkar di mata masyarakat.

"Ya tentu akan mempengaruhi elektabilitas. Saya harapkan tahun ini selesai karena tahun depan kalau bisa kita sudah bicara penggalangan suara untuk pilkada. Persiapan rekrutmen calon anggota dewan DPR, tidak hanya berkutat pada masalah itu," tambah Agung.

Sementara itu, Airlangga Hartarto mengaku siap jika dicalonkan menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Insya Allah siap," kata Airlangga dalam acara yang sama.

Airlangga yang saat ini menjabat Menteri Perindustrian itu mengatakan jadwal munaslub dapat disesuaikan dengan agenda pilkada.

"Tentu munaslub ini bisa diselenggarakan sesuai hasil rapat pleno dan agar aspirasi teman-teman daerah juga terdengar. Tentu bila menghendaki perubahan itu harus dilaksanakan dan munaslub itu harus kita sinkronkan dengan jadwal-jadwal agenda dari pilkada dan legislasi," ujar Airlangga.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017