Baghdad (ANTARA News) - Irak akan membangun pipa minyak baru untuk melanjutkan kembali ekspor minyak dari provinsi utara Kirkuk ke negara tetangga Turki, kata Kementerian Perminyakan, Minggu (26/11).

Menteri Perminyakan Jabbar al-Luaybi memerintahkan penyiapan dokumen untuk membangun pipa minyak baru guna "mengangkut minyak mentah dari ladang minyak Kirkuk ke Pelabuhan Ceyhan" di Turki, kata seorang juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan.

Pipa yang lama "rusak parah akibat serangan gerombolan teroris Daesh sehingga tidak dapat diperbaiki lagi," kata Assem Jihad menggunakan akronim ISIS.

Irak telah mengekspor 250.000 sampai 400.000 barel minyak per hari (bpd) melalui pipa minyak tersebut sebelum ekstremis ISIS merebut sebagian besar wilayah negara itu pada 2014.

Pipa minyak baru itu akan membentang sekitar 250 kilometer dari daerah Baiji di Provinsi Salaheddine ke sebelah selatan Kirkuk hingga ke pos perbatasan Fishkhabur dengan Turki di utara.

Bulan ini, menteri perminyakan mengatakan Irak berniat menambah dua kali lipat produksi ladang minyak Kirkuk menjadi satu juta barel per hari setelah merebut kembali provinsi tersebut dari pasukan Kurdi pada Oktober.

Pasukan pemerintah dan paramiliter Irak menguasai Kirkuk dan ladang minyaknya setelah Kurdi Irak pada September memilih untuk merdeka dalam referendum kontroversial yang ditentang oleh Baghdad.

Pasukan Irak sudah mengusir para petempur ISIS dari seluruh kota yang sebelumnya mereka kuasai di negara itu dan sedang menjalankan tekanan terakhir untuk mengusir mereka keluar dari gurun barat yang berbatasan dengan Suriah, demikian menurut siaran kantor berita AFP. (mr)

Pewarta: Antara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017