Banyuwangi (ANTARA News) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk akan menyiagakan sebanyak 32 kapal pascapenutupan Bandara Ngurai Rai di Denpasar, Bali, Senin.

"Sejauh ini masih belum terlihat lonjakan penumpang yang signifikan akibat letusan Gunung Agung dan penutupan Bandara Ngurai Rai, namun kami akan menyiagakan 32 kapal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang," kata General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Elvi Yoza di Banyuwangi.

Menurutnya jumlah penumpang dan kendaraan yang menuju ke Pulau Jawa masih normal dan wajar yakni rata-rata 1.000 kendaraan yang didominasi kendaraan roda empat, bus, dan truk, namun belum terlihat peningkatan yang signifikan.

"Jalur penyeberangan dari Gilimanuk menuju Ketapang juga berjalan normal setelah erupsi Gunung Agung, namun pihak ASDP Ketapang akan selalu siaga untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan," katanya.

Sementara itu, penumpang yang hendak bepergian dari Bandara Ngurah Rai beralih ke Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana karena bandara ditutup setelah Gunung Agung meletus.

"Kami memang sudah memprediksi limpahan penumpang dari Bandara Ngurah Rai akan memasuki Pelabuhan Gilimanuk sore ini. Mereka rata-rata menggunakan bus, kendaraan travel maupun mobil pribadi," kata Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono di Bali.

Menurutnya, penumpang yang gagal diterbangkan dari Bandara Ngurah Rai tersebut rata-rata hendak menuju ke Bandara Juanda, Surabaya, dengan berbagai kendaraan angkutan darat.

Informasi yang didapat Pelabuhan Gilimanuk menyebutkan 100 bus disiapkan untuk mengangkut penumpang dari Bandara Ngurah Rai menuju Pelabuhan Gilimanuk bagi yang ingin ke Pulau Jawa dan Pelabuhan Padang Bai bagi penumpang tujuan Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pelabuhan Gilimanuk juga membuka posko tanggap darurat letusan Gunung Agung yakni dengan menyediakan tempat bagi penumpang yang ingin istirahat.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017