Jakarta (ANTARA News) - Keseriusan Presiden Jokowi membangun berbagai infrastruktur di Papua mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat dan politisi, namun upaya itu perlu didukung peran media massa dan media sosial dalam membangun optimisme dan nasionalisme.

Bobby Adhityo Rizaldi, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar mengatakan, di Jakarta, Senin, mengatakan, masifnya pembangunan infrastruktur di Papua menjadi bukti nyata keseriusan Pemerintahan Jokowi memajukan Papua.

Bobby mencontohkan pembangunan jalan trans papua yang menghubungkan Papua dan Papua Barat, jembatan, bandara, bendungan.

"Memang dulu partai saya tidak mendukung Jokowi pada 2014, namun kita harus mengakui, untuk Papua sudah banyak sekali yang dilakukan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Sampai sekarang sudah enam kali Jokowi berkunjung ke Papua. Dana yang diberikan Pemerintah Pusat ke Papua juga sangat besar," kata Bobby Adhityo dalam diskusi di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Diskusi ini diadakan Social Media for Civic Education (SMCE) dengan tema: Peran Media Dalam Membangun Optimisme Dan Nasionalisme Papua. Selain Bobby Adhityo, hadir juga sebagai narasumber peneliti senior LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Adriana Elisabeth dan Direktur Eksekutif Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria.

Sebelum menyampaikan materinya, Adriana Elisabeth menanyakan kepada 93 peserta diskusi yang hadir, siapa diantara kalian yang sudah membaca peta Papua, ia kemudian menyarankan agar generasi muda lebih giat membaca dan mencari informasi terkait Papua, dengan tidak hanya membaca berita tapi juga buku dan dokumen.

"Kita harus memahami sejarah Papua, tanpa itu kita tidak bisa bicara tentang Papua. Mereka di Papua adalah saudara-saudara kita, bukan orang lain. Kita dari LIPI mengusulkan dialog nasional terkait Papua, tujuannya agar kita saling memahami, tentunya kita ingin Papua selamanya dalam NKRI," ujar Adriana Elisabeth.

Sebenarnya kata Adriana, Presiden Jokowi sudah menunjuk tiga orang yang diamanahkan untuk memfasilitasi dialog. "Jadi sudah ada kemajuan, tinggal ini dimaksimalkan. Ini sebuah kemajuan, jadi selain pembangunan infrastruktur yang memang patut kita apresiasi, jalur dialogpun sudah ditempuh pemerintah," katanya.

Terkait peran media, Adriana Elisabeth memaparkan bahwa LIPI bersama bersama dewan pers terus berkoordinasi, rencananya pada 18 Desember 2017 kita ada agenda bersama.

"Media jelas memiliki peran penting dalam membangun Papua, karena itu sekecil apapun pembangunan di Papua sudah sewajarnya diangkat oleh media. Kelebihan dan kekurangan perlu diberitakan agar menjadi perbaikan," ucap Adriana.

Direktur Eksekutif Komunikonten, Institut Media Sosial dan Diplomasi, Hariqo Wibawa Satria mengatakan, pesan bahwa Jokowi serius membangun Papua telah sampai kepada orang-orang yang menyuarakan Papua merdeka.

Oleh karenanya, sudah banyak yang kembali ke NKRI, meski masih ada beberapa yang menyuarakan kemerdekaan. Kepada mereka ini, harus sabar dengan terus memberikan fakta-fakta dan menunjukan niat baik yang tulus.

Hariqo juga mengapresiasi peran media dalam menyampaikan berbagai kerja nyata Pemerintah di Papua dan harapan masyarakat Papua. Tinggal sekarang bagaimana fakta-fakta tersebut didistribusikan lebih strategis.

"Media harus diapresiasi, karena cukup berimbang, kalau ada yang bilang media hanya mengutip TNI, Polisi atau Pemerintah saya kira kurang membaca. Karena satu dan dua hal kita tidak boleh menggeneralisasi," kata Hariqo.

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017