Ambon (ANTARA News) - Delapan penumpang KM Camar Laut O3 yang tengelam di perairan Desa Algadang, Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, pada Minggu (26/11), sampai sekarang belum ditemukan.

"Pencarian dilakukan tim Badan penanggulangan Bencana (BPBD) bersama Basarnas dan dibantu masyarakat terhadap delapan korban tenggelam, hingga Senin (27/11) petang, tetapi belum menemukan para korban," kata Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Aru, Jemy Harianto yang dikonfirmasi, Selasa.

KM. Camar Laut 03 berangkat dari Pelabuhan Dobo tujuan Desa Lorang dengan mengangkut 19 penumpang dan tujuh orang anak buah kapal (ABK). Para penumpang merupakan karyawan atau pekerja yang akan memasang tower Telkomsel di Desa Lorang, Manjau, Alagadang dan Irloi.

Menurut Jemy, kapal motor yang dikemudikan Anhar Jefrain tersebut berangkat dari Pelabuhan Dobo pada Sabtu (25/11) malam dan Minggu dinihari, tiba di sekitar perairan Batu Bendera, Sungai Baraka, Kepulauan Aru.

Kapal tiba-tiba miring ke kanan dan perlahan-lahan tenggelam. ABK kapal dan pekerja langsung menyelamatkan diri dengan melompat ke air untuk berenang menuju ke daratan yang jaraknya sekitar 50 meter.

"Menurut penuturan ABK yang selamat, cuaca saat itu sangat bersahabat dan kondisi laut masih teduh, tetapi kapal tiba-tiba miring ke kanan dan akhirnya terbalik dan tengelam di sekitar lokasi Batu Bendera dekat Desa Lorang sekitat pukul 02.00 WIT," katanya.

Jemmy mengakui pencarian yang dilakukan pada Senin (27/11) baru dilakukan pukul 14.00 WIT dikarenakan kondisi cuaca di Kepulauan Aru yang tidak mendukung. Pencarian hanya dilakukan beberapa jam kemudian dihentikan karena cuaca buruk.

Dalam pencarian pada Senin petang sekitar pukul 15.00 WIT tim SAR hanya menemukan satu penumpang atas nama Chorul Islama (49) yang beralamat di Jombang, dalam keadaan meninggal, sedangkan delapan lainnya belum ditemukan.

Pencarian akan dilanjutkan pagi ini dengan melibatkan tim gabungan TNI, Tagana, TRC, BPBD Aru, serta Tim SAR.

"Mudah-mudahan cuaca bersahabat agar pencarian dapat dioptimalkan dan bisa menemukan para korban," katanya.

Pewarta: Jimmi Ayal
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017