Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan surat dari Khofifah Indar Parawansa sudah dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Itu surat pribadi. Tadi Bu Khofifah mengusulkan kepada saya akan menyampaikan secara langsung kepada Presiden tapi kan Bapak Presiden belum sempat menjadwalkan untuk menerima Bu Khofifah," kata Pratikno di sela Silahturahim dan Rakornas Forum Kerukunan Umat Beragama di Istana Negara Jakarta, Selasa.

Pratikno menjelaskan Khofifah memang sudah mengirimkan surat kepada Bapak Presiden yang di kover suratnya itu tertulis sifatnya rahasia pribadi.

"Itu tidak kita utik-utik, beliau memang minta disediakan waktu untuk bertemu presiden tapi sampai sekarang belum dijadwalkan," katanya.

Ia menyebutkan pada Selasa pagi Presiden Jokowi menerima kunjungan PM Denmark di Istana Bogor, kemudian jalan ke acara Silahturahim dan Rakornas FKUB di Istana Negara Jakarta, kemudian Selasa malam ada acara Bank Indonesia.

"Belum ada waktu dan malam ini kan ada acara di BI mungkin besok," katanya.

Ketika ditanya siapa yang menyampaikan surat itu, Pratikno mengatakan surat tersebut disampaikan melalui Kantor Kementerian Sekretariat Negara.

"Itu kan lewat kantor tapi memang Bu Khofifah ingin menyampaikan sendiri," katanya.

Ia mengatakan tidak mengetahui isi surat itu. "

"Kita tunggu isi suratnya, kita belum tahu isi suratnya, setalah Presiden tahu mungkin akan disampaikan kepada kami," katanya.

Sebelumnya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku akan menyampaikan surat permohonan petunjuk dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah dirinya diusung Partai Demokrat dan Golkar maju di Pilgub Jatim 2018.

Surat permohonan petunjuk tersebut rencananya akan disampaikan ke Jokowi melalui Kemensetneg pada Senin (27/11).

"Saya akan menyampaikan surat tertulis kepada Bapak Presiden melalui Kantor Kementerian Sekretaris Negara. Insya Allah di dalam surat itu, kami menyampaikan informasi. Artinya, saya sudah dapat rekomendasi dari Partai Demokrat dan Partai Golkar," katanya.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017