Jakarta (ANTARA News) -  Federasi Otomobil Internasional (FIA) Formula E mengunggah sebuah video yang menampilkan unit mobil listrik Formula E beradu kecepatan dengan seekor cheetah pada sebuah trek lurus guna menyoroti masalah perubahan iklim dan habitat hewan.

Cheetah yang terkenal mampu berlari sangat kencang itu beradu cepat melawan mobil Formula E yang dikendarai pebalap profesional Jean-Eric Vergne pada sebuah trek kecil di Western Cape, Afrika. Hewan darat tercepat di dunia dan mobil Formula E itu ternyata sama-sama mampu mencapai kecepatan 0-100km / jam (sekitar 60mph) dalam waktu tiga detik.

Tujuan adu kecepatan itu adalah ingin membuka mata masyarakat dunia bahwa ada dampak perubahan iklim yang mengganggu habitat alami cheetah dan satwa liar lainnya.

Untuk itu, Formula E ingin memberikan solusi dengan mempercepat penerapan kendaraan listrik berskala global agar masyarakat bisa menggunakan alat transportasi ramah lingkungan dan mengurangi polusi untuk generasi masa depan.

"Kami mengetahui kesamaan dalam kinerja antara mobil Formula E dan seekor cheetah, jadi kami penasaran melihat hasilnya. Tapi, yang lebih penting lagi adalah menentukan hasilnya untuk masa depan. Bukan hanya kita, tapi juga cheetah dan hewan lain yang kita miliki bersama di planet ini," kata pendiri dan CEO Formula E Alejandro Agag dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Jean-Eric Vergne, pemenang lomba E-Prix Montreal dan pebalap tim Techeetah mengatakan, "Tim Formula-E Techeetah dan saya ingin menjadi bagian dari peningkatan kesadaran akan dampak yang lebih luas yang telah terjadi pada perubahan iklim di planet kita."

Vergne mengatakan saat ini tinggal tersisa 7.000 ekor cheetah yang masih hidup di alam liar sehingga diperlukan kesadaran seluruh masyarakat luas untuk bersama-sama memerangi perburuan liar dan berbagai hal yang dapat merusak habitat cheetah.

Balap Formula E sendiri akan dibuka di Hongkong pada 2 - 3 Desember 2017.

Video:




Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2017