Blitar, Jawa Timur (ANTARA News) - Tebing setinggi 25 meter di Desa Gadungan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, longsor dan hampir menerjang sejumlah rumah di dekatnya, sehingga mereka terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya.

Ahmad Fatoni, salah seorang warga Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, mengemukakan longsor yang terjadi di daerahnya diakibatkan tingginya curah hujan. Selama sekitar 15 hari, hujan turun terus menerus, sehingga tanah menjadi lebih labil.

"Longsor ini karena tingginya curah hujan. Selama 15 hari hujan terus, kadang sampai malam, bahkan kadang sampai pagi. Longsor juga hampir mengenai dua rumah di bawahnya," katanya, pada wartawan di lokasi kejadian, Rabu.

Dua rumah yang hampir terkena terjangan tanah longsor itu milik Tasminah dan Dakut. Lokasi rumah mereka hanya beberapa meter dari tebing, sehingga saat tebing longsor pada Selasa (28/11) petang, juga hampir mengenai rumah mereka. Mereka kini terpaksa meninggalkan rumah, sebab khawatir dengan longsor susulan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Selain hampir menimpa rumah di dekatnya, tanah longsor juga menutup sungai yang biasa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan irigasi. Padahal, sungai itu sangat penting, mengaliri sawah dengan luas sekitar 12 hektare di daerah itu.

Saat ini, ia dengan warga lainnya bergotong royong membersihkan sisa longsor dengan menggunakan peralatan seadanya. warga hanya mengenakan cangkul, guna membersihkan material longsor di dekat rumah serta dari sungai.

"Longsor ini menutup aliran sungai, jadi air tidak bisa mengaliri sawah, padahal luasnya hingga 12 hektare, ada juga kolam," katanya.

Ia menambahkan, di sejumlah ruas bukit dekat perkampungan warga tersebut, juga sudah ada beberapa retakan. Salah satunya, retakan dengan lebar 12 sentimeter dan panjang hingga 15 meter. Dikhawatirkan, retakan itu bisa memicu terjadinya longsor susulan.

Sementara itu, polisi dari Sektor Gandusari, Kabupaten Blitar juga datang ke lokasi memantau musibah tanah longsor tersebut. Aparat juga langsung koordinasi dengan perangkat setempat, guna memastikan keselamatan warga.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017