Ambon (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku telah menyiapkan uang layak edar sebesar Rp1,26 triliun dalam rangka menyambut hari raya Natal dan Tahun baru 2018.

"Uang layak edar tersebut terdiri dari uang kertas dan logam dari semua jenis pecahan," kata Ketua Tim Advisory dan Pengembangan ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Andy Setyo Biwado di Ambon, Rabu.

Dia mengatakan, BI Optimis kebutuhan masyarakat terhadap uang layak edar dapat terpenuhi, karena uang yang diedarkan lebih banyak dibandingkan perkiraan kebutuhan masyarakat Maluku.

Berdasarkan realisasi kebutuhan uang pada akhir tahun lalu dan proyeksi penarikan uang oleh perbankan, masyarakat Maluku diperkirakan membutuhkan uang kartal sekitar Rp100 miliar pada akhir tahun ini.

Untuk mendukung ketersediaan uang layak edar di seluruh Maluku, BI Perwakilan Maluku telah membuka empat lokasi Kas Titipan Bank Indopnesia yang berada di Tual, Namlea,Saumlaki dan Fak-fak (Papua Barat).

Rata-rata persediaan uang layak edar dimasing-masing kas titipan tersebut sebesar Rp50 miliar sampai dengan Rp80 miliar.

"Dalam waktu dekat ini kas titipan Tual dan Saumlaki akan mendapatkan tambahan uang layak edar, sementara persediaan kas titipan Namlea dan Fak-fak relatif tidak berubah karena berdasarkan pemantauan, ketersediaan uang layak edar masih cukup memadai," ujarnya.

Kas titipan itu, adalah uang kas milik BI yang dititipkan pada salah satu bank untuk dikelola. berdasarkan perjanjian kerja sama antara BI dengan bank pengelola.

Untuk melayani penukaran uang pecahan kecil kepada masyarakat BIMaluku terus melanjutkan kerja sama dengan 15 bank di Kota Ambon, dan ke-15 bank tersebut siap melayani penukaran uang setiap hari secara bergiliran sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh masing-masing bank.

Dengan demikian masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil dapat datang langsung keloket penukaran di bank tersebut.

Disamping itu, BI juga menyiapkan penukaran melalui layanan Kas Keliling yang rutin dilaksanakan tiap hari kamis, di Kota Ambon yakni di Ambon Plaza.

Sedangkan bagi toko-toko /swalayan yang membutuhkan uang kecil dalam jumlah besar , BI Maluku dapat memfasilitasi penukaran.

"Toko-toko/swalayan dapat menghubungi pihak bank terlebih dahulu, untuk dapat fasilitas penukaran dari bank melalui mekanisme yang telah disepakati," ujasrnya.

Untuk mengantisipasi peredaran uang paslu di Maluku, BI Maluku secara konsisten melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat, salah satu cara yang paling mudah untuk mengenali keaslian uang rupiah adalah dengan menerapkan 3D yakni dilihat, diraba, dan diterawang.

Dia menambahkan, berdasarkan laporan masyarakat maupun perbankan uang palsu yang beredar di maluku sangat kecil dan bahkan nyaris tidak ditemukan. ***3***



Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017