Siak (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Jadi Raja Gukguk mengharapkan rute Tour de Siak dapat diperpanjang ke kabupaten/kota Provinsi Riau lainnya.

"Kami selaku pengurus PB ISSI mengharapkan rute Tour de Siak tahun-tahun berikutnya bisa lebih banyak lagi dari ini," kata Sekjen PB ISSI Jadi Raja Gukguk di Siak, Rabu.

Menurutnya, multiefek yang dirasakan akan sangat berdampak pada kabupaten/kota masing-masing yang dilalui, salah satunya di bidang pariwisata. Objek-objek wisata yang ada di wilayah tersebut secara tidak langsung terekspos, kemudian dampak bidang perekonomian dan percepatan pembangunan infrastruktur.

"Semua itu bisa terwujud jika ada sinergitas antara pemerintah daerah dalam mewujudkannya. Coba kita berkaca pada Tour de Singkarak yang sebelumnya (tahun pertama) yang hanya berapa etape," kata dia.


Namun, lanjut dia, tahun 2017 ini mereka berhasil membuatnya menjadi sembilan etape dengan melewati kabupaten/kota lainnya. Padahal Singkarak itu sendiri adalah nama danau yang berada di Kabupaten Solok dan Tanah Datar, tetapi bisa melewati Maninjau, kota Bukittinggi dan lainnya.

Menurutnya lagi Tour de Siak bisa menyeimbangi Tour de Singkarak, apalagi jika rute berhasil diperpanjang hingga 10 kabupaten/kota provinsi Riau seperti nota kesepahaman tahun lalu.

Saat ditanyakan, apa kekurangan dan masukan untuk pemerintah setempat agar kejuaraan balap sepeda ini bisa menyaingi provinsi tetangga, ia hanya menjawab tanyakan ke Gubernur Sumatera Barat, karena semua tergantung dari kepala daerahnya.

Dia katakan, wisata olahraga adalah satu cara mengangkat pariwisata dengan cepat, sebab antara olahraga dan pariwisata iru saling berkesinambungan. Apalagi saat ini masing-masing pemerintah daerah tengah berlomba-lomba mempromosikan objek wisatanya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

"Kami sangat mendukung semua kegiatan yang berhubungan dengan sport tourism," kata dia lagi.

Dia juga menyebutkan, kejuaraan balap sepeda Tour de Siak sendiri belum masuk atau terdaftar dalam kalender internasional yang ditetapkan Union Cycling International (UCI).

"Kejuaraan balap sepeda yang sudah berjalan selama lima tahun ini belum terdaftar dalam kalender UCI , padahal juga diikuti oleh negara-negara internasional," ucapnya.

Pihaknya sangat berharap pemerintah provinsi Riau mau mendaftarkan kejuaran balap sepeda Tour de Siak untuk dimasukkan dalam kalender internasional UCI. Meskipun Pemda Siak sendiri bisa langsung mendaftarkan.

"Seyogyanya didaftarkan oleh Pemprov Riau ke PB ISSI, PB ISSI yang mendaftarkannya ke UCI," tuturnya.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017