Washington (ANTARA News) - Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengatakan pada Rabu (29/11) bahwa tepat bagi bank sentral untuk melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap dengan ekspektasi bahwa ekonomi dan pasar kerja akan tetap kuat.

"Kami terus berharap bahwa kenaikan bertahap dalam suku bunga federal fund akan sesuai untuk menopang pasar tenaga kerja yang sehat dan menstabilkan inflasi di sekitar target FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) 2,0 persen," kata Yellen dalam sambutannya di hadapan Komite Ekonomi Gabungan Kongres.

Yellen memberikan penilaian positif tentang ekonomi AS. "Ekspansi ekonomi semakin berbasis luas di seluruh sektor dan juga di sebagian besar ekonomi global," kata Yellen.

Kenaikan pasar kerja tetap kuat, dengan tingkat pengangguran turun hampir mendekati terendah 17 tahun di 4,1 persen. Ada 17 juta lebih banyak orang Amerika yang dipekerjakan sekarang daripada delapan tahun yang lalu, kata Yellen.

Berkenaan dengan angka inflasi yang rendah tahun ini, Yellen menegaskan bahwa inflasi rendah mungkin mencerminkan faktor sementara dan inflasi diharapkan akan bergerak ke target 2,0 persen dalam jangka menengah.

Namun, dia juga menunjukkan bahwa angka inflasi yang rendah bisa mencerminkan sesuatu yang lebih berkelanjutan.

Para pejabat Fed sekarang terpecah pandangannya mengenai inflasi, seperti yang ditunjukkan oleh risalah pertemuan kebijakan Fed terakhir.

Beberapa pejabat berpendapat bahwa bank sentral harus lebih bertahap memperketat kebijakan moneter, mengingat bertahannya inflasi rendah, sementara beberapa memperingatkan bahwa menunggu terlalu lama untuk menaikkan suku bunga dapat menyebabkan pasar "overheating" yang dapat meningkatkan risiko inflasi.

Dalam sambutannya, Yellen mengesampingkan risiko-risiko dalam sistem keuangan, meskipun valuasi harga-harga asetnya tinggi.

"Meskipun valuasi aset tinggi menurut standar-standar historis, kerentanan keseluruhan di sektor keuangan tampak moderat, karena sistem perbankan dikapitalisasi dengan baik dan ukuran luas leverage dan pertumbuhan kredit tetap terkendali," kata Yellen.

Pernyataan Yellen tidak membahas langkah-langkah bank sentral dalam jangka pendek. Pengamat pasar secara luas percaya bahwa pernyataannya tersebut tidak mempengaruhi ekspektasi pasar bahwa akan ada satu kenaikan suku bunga lagi pada Desember.

Gubernur Fed Jerome Powell, calon ketua Fed berikutnya, memberi isyarat pada Selasa (28/11) bahwa dia kemungkinan akan mendukung bank sentral menaikkan suku bunga lagi pada Desember.

The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan terakhir tahun ini pada 12 dan 13 Desember.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017