Jakarta (Antara News) - Setelah Smartfren dan beberapa operator Broadband Wireless Access (BWA) lokal mengoperasionalkan layanan 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz , kini Telkomsel mulai penggelaran serta komersialisasi spektrum yang baru dimenangkannya tersebut. Penggelaran dan komersialisasi spektrum 4G LTE Telkomsel di frekuensi 2300 Mhz terbilang sangat cepat. Tak lebih dari dua bulan, anak usaha PT Telkom Tbk ini sudah bisa menggelar dan menjual layanan 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz.

Ririek Adriansyah Presiden Direktur Telkomsel mengatakan hingga akhir tahun 2017, setidaknya akan ada 500 BTS (Base Transceiver Station) 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz yang dapat melayani masyarakat di wilayah Jabodetabek. Menurut Ririek, cepatnya penggelaran jaringan 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada pelanggan Telkomsel.

"Kami terus bergerak cepat pasca pengumuman pemenang lelang spektrum untuk frekuensi 2,3 GHz, agar pelanggan dapat segera merasakan pengalaman mobile broadband Telkomsel yang lebih baik lagi. Penyesuaian izin jaringan seluler pun sudah selesai dan telah ditetapkam oleh Kominfo," ujar Ririek.

Namun ada kekhawatiran penggunaan frekuensi 2300 Mhz ini tidak dapat dinikmati oleh banyak pelanggan karena perangkat yang mendukung LTE band 40 ini terbilang masih terbatas. Sehingga  komersialisasi LTE 2,3 GHz menjadi tidak optimal.

Menggenai kekhawatiran komersialisasi LTE 2,3 GHz tidak optimal disanggah oleh Merza Fachysz, Direktur Utama PT Smartfren Telecom Tbk. Menurut Merza, saat ini  sudah banyak vendor handset yang dilengkapi dengan LTE band 40.

“Memang pada waktu Smartfren menggelar jaringan 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz, belum banyak vendor yang membuat handset untuk spesifikasi band 40. Namun setelah China Telcom mengoperasikan layanan 4G LTE di band 40, semua vendor baik itu yang memproduksi handset low end maupun high end sudah mulai memproduksi dengan kemampuan 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz,”terang Merza.

Setali tiga uang. Adrie R Suhadi, Country Lead Lenovo Indonesia, menjelaskan bahwa semua device Lenovo dan Motorola yang sudah memenuhi aturan tingkat kandungan dalam negeri  (TKDN) sudah support untuk LTE band 40. Adrie  memperkirakan komersialisasi 4G LTE oleh Telkomsel di frekuensi 2300 Mhz bakal mendorong vendor smartphone untuk dapat produksi lebih banyak varian handset yang support LTE di band 40. Ini disebabkan penggunaan LTE band 40 memiliki teknologi yang lebih maju sehingga bisa memberikan user experience yang jauh lebih baik.

Menurut Merza, dengan memiliki layanan 4G LTE di di band 40, Smartfren memiliki keleluasaan dalam mengatur trafik data up link dan down link. Karena kebiasaan masyarakat Indonesia lebih mengutamakan down link, maka jaringan 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz Smartfren disetting lebih besar down link dari pada up link.

“Sehingga user experience pelanggan dalam mengakses internet jauh lebih cepat. Selain itu operator yang memiliki jaringan 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz juga jauh lebih lebih efesien dalam memanfaatkan spektrum radio yang dimilikinya.

Sementara itu,  Advan menyambut baik langkah Telkomsel yang cepat dalam mengkomersialisasikan layanan 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz. Menurut Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto, kehadiran layanan 4G LTE pada frekwensi 2300 Mhz akan  berdampak pada semakin meluasnya ekosistem 4G LTE di Indonesia.

“Ketersediaan smartphone di frekuensi tersebut bukan lagi masalah. Hampir semua handset 4G keluaran baru sudah mendukung LTE di band 40 atau 2300 Ghz. Kondisi ini sangat berbeda dari dua tahun lalu karena hanya segelintir handset yang mendukung band LTE tersebut”, ujar Tjandra.

Sebagai pemain terbesar ketiga di Indonesia, Advan sendiri, tambah Tjandra, sudah menyediakan sejumlah varian yang enable dengan frekuensi 2,3 Ghz, khususnya smartphone terbaru. Seperti Advan G1, G1 Pro, dan A8.

Ke depan, untuk memperluas ekosistem 4G LTE di 2,3 Ghz, pihaknya terbuka untuk menjalin kerjasama dengan Telkomsel. Program bundling menjadi opsi menarik, karena menawarkan banyak benefit kepada pelanggan.


Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017