Madiun (ANTARA News) - PT KAI (Persero) menyediakan sejumlah bus yang digunakan untuk mengangkut para penumpang kereta api (KA) yang perjalanannya terdampak banjir yang masih menggenangi jalur kereta api di wilayah Tanggulangin-Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Manajer Humas PT KAI (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun, Supriyanto, Kamis, mengatakan, bus yang disediakan itu untuk mengangkut penumpang KA Bima relasi Gambir-Madiun-Surabaya dan KA Mutiara Selatan relasi Bandung-Madiun-Surabaya.

"Terkait pola operasi untuk KA dini hari 30 November, perjalanan KA Bima (Gambir-Surabaya Gubeng) dan KA Mutiara Selatan (Bandung-Surabaya Gubeng) masih tetap berakhir di Surabaya Gubeng. Hanya saja, di Stasiun Madiun tidak ada pemindahan penumpang ke KA Gajayana tujuan Malang. Penumpang KA Bima dan KA Mutiara Selatan tujuan Malang dari Stasiun Surabaya akan diantar ke Malang menggunakan bus," ujar Supriyanto, kepada wartawan.

Menurut dia, tidak adanya pemindahan penumpang kedua KA tersebut ke KA Gajayana di Stasiun Madiun karena kapasitas KA Gajayana sedang penuh saat liburan akhir pekan panjang bersamaan dengan libur Maulud Nabi.

"Kemarin, penumpang KA Bima dan Mutiara Selatan digabung Gajayana, karena kapasitas penumpangnya masih longgar. Saat ini pola operasinya, penumpang turun di Stasiun Surabaya Gubeng dan dilanjutkan bus ke Malang," kata dia.

Ia menjelaskan terdapat empat unit bus yang disediakan oleh pihak PT KAI. Masing-masing KA diangkut dengan dua bus.

"Untuk KA Bima tujuan Malang sebanyak 141 penumpang dan Mutiara Selatan tujuan Malang sebanyak 144," kata dia.

Pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan dan akan melakukan langkah-langkah untuk segera melancarkan perjalanan KA dengan tetap mengutamakan keselamatan.

Ia menambahkan banjir di kilometer (KM) 32+200 sampai dengan KM 33+400 antara Stasiun Porong hingga Stasiun Tanggulangin menyebabkan sejumlah perjalanan kereta api dari dan menuju wilayah Daop 9 Jember terganggu.

"Hingga Kamis pagi ini ketinggian air masih mencapai 91 sentimeter di atas rel. Sehingga jalur tetap belum bisa dilewati," kata dia.

PT KAI (Persero) telah melakukan berbagai upaya untuk segera menormalisasi jalur KA. Salah satunya dengan menggunakan pompa air guna menurunkan air yang menggenangi rel. 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017