Jakarta (ANTARA News) - Sunat atau sirkumsisi dilakukan bukan semata karena alasan agama, tetapi juga demi kesehatan, sehingga bukan hanya laki-laki muslim saja yang menjalaninya.

Prosedur ini memang umumnya dilakukan saat masih anak-anak atau sebelum bisa tengkurap. Tetapi tak ada masalah jika memang baru bisa dilakukan saat dewasa.

Sunat dewasa, menurut spesialis bedah saraf dari Rumah Sunatan Indonesia, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, cukup sederhana dan tak berbeda jauh dari sunat anak-anak.

"Simpel. Cukur rambut di daerah kemaluan. Lalu mandi agar bersih, jangan habis kerja di lapangan langsung disunat, tidak higienis ya," ujar dia kepada ANTARA News di Jakarta, belum lama ini.

Dia mengatakan, satu hari setelah disunat, orang yang disunat ini bisa langsung melakukan aktivitas keesokan harinya.

"Hari ini sunat besok langsung bisa kerja, berkendara bisa seperti biasa," kata Mahdian.

Namun, perlu diingat, lelaki dewasa yang baru disunat tak boleh langsung melakukan hubungan seksual dengan istri karena harus menunggu selama 40 hari.  

"Yang tidak bisa hanya mandi dan berhubungan seksual. 40 hari ditahan. Sebelum itu belum kuat, kalau digunakan untuk berhubungan seksual bisa robek, lecet," tutur Mahdian.

Untuk menahan hasrat seksual, melakukan puasa bisa menjadi upaya yang bisa dilakukan.   "Caranya, puasa. dengan puasa hasrat juga berkurang," kata dia.




Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017