Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri India, Pranab Mukherjee, mengatakan bahwa India berharap dapat meningkatkan hubungan, yang telah terjalin baik, dengan Myanmar. Pernyataan tersebut dikemukakan Mukherjee dalam temu pers bersama dengan Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirajuda, di Jakarta, Senin, saat diminta pendapatnya mengenai Myanmar. Mukherjee mengatakan bahwa dasar pendekatan kebijakan luar negeri India adalah membangun hubungan baik dengan semua negara di dunia, terutama yang berbatasan langsung dengan India. "Kami bekerjasama dan membangun dialog konstruktif dengan banyak negara, termasuk Pakistan, Banglades, Myanmar dan Srilanka," katanya. Myanmar, ujarnya, adalah satu-satunya negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berbatasan darat dengan India. Mukherjee juga mengatakan bahwa India terus melakukan dialog, yang dapat meningkatkan pemahaman dan hubungan baik antarnegara. Hubungan India-Myanmar berakar dari hubungan budaya dan keagamaan. India merupakan salah satu tempat tujuan ziarah warga Myanmar dan berbagi perbatasan darat dan laut cukup panjang. India dan Myanmar menandatangani Perjanjian Persahabatan pada 1951. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, hubungan antara kedua negara itu meningkat dengan penandatanganan sejumlah perjanjian, termasuk Perjanjian Bahari Segitiga antara India, Myanmar dan Thailand tentang laut Andaman, Perjanjian Perbatasan dan perdagangan. Baru-baru ini, tentara penguasa Myanmar kembali memperoleh tekanan antarbangsa, karena memperpanjang penahanan tokoh pembela demokrasi Aung San Suu Kyi. Kalangan antarbangsa juga berharap sejumlah negara, yang memiliki hubungan dekat dengan Myanmar, termasuk di negara di kawasan Asia Tenggara dan India, membantu proses demokrasi di Myanmar. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007