Sabang, Aceh (ANTARA News) - Ruas jalan Tanjakan Cot Murong menuju lokasi wisata Pantai Gapang, Iboih serta Tugu Kilomoter Nol Indonesia tertimbun longsor akibat guyuran hujan deras sepekan terakhir.

Pantuan di lokasi, sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sabang, Kepolisian serta TNI dan masyarakat penguna jalan itu sedang membersihkan batu-batuan maupun tanah longsor yang menutupi badan jalan tersebut.

"Ia, ada terjadi longor di Tanjakan Cot Murong dan sekarang petugas sedang membersihkan longsor itu dari badan jalan agar bisa segera dilintasi," kata Kepala BPBD Sabang Irfani di Sabang Minggu.

Irfani mengingatkan pengguna jalan menuju ke kawasan wisata Pantai Gapang, Iboih serta tugu Kilometer Nol agar meningkatkan kewasppadaannya saat melintas jalan Tanjakan Cot Murong Gampong (desa) Iboih, Kecamatan Sukakarya, Sabang Provinsi Aceh.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Mereorologi Cot Ba U, Maimun Saleh, Kota Sabang Siswanto juga sudah mengingatkan warga untuk mewaspadai terjadinya longsor akibat guyuran hujan yang terus melanda daerah itu.

"Dampak dari curah hujan secara terus-menerus perlu diwaspadai terjadinya longsor karena resapan air mengalami kejenuhan," katanya.

Siswanto juga menambahkan, sebagai instansi pemerintah, pihaknya memiliki tanggung jawab dalam pengamatan unsur cuaca, untuk itu BMKG akan terus memberikan layanan informasi kepada masyarakat luas.

Badan Lingkungan Hidup Kota Sabang Provinsi Aceh mencatat, sejak 2000 sampai dengan 2017 sudah 15 kali lebih longsor terjadi di Jalan Tanjakan Ujong Murong menuju kawasan wisata Pantai Gapang, Iboih serta Tugu Kilometer Nol Indonesia.

Tanjangkan Ujong Morong tersebut merupakan kawasan labil struktur giologi, pasalnya daerah itu adalah kawasan hutan tropis tingkat kelembaban pada tofografi 45 persen dengan ketinggian rata-rata 500 meter dari permukaan laut.

"Dibawah jalan tanjakan Ujong Murong perbukitan terdapat sesar gunung berapi yang memiliki sulfatara apabila diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat dibawah terjadi tekanan dan diatas pun ada tekanan yang tinggi sehingga menyebabkan longsor," jelas mantan Sekretaris BLH Kota Sabang Amirza.

Menurutnya, pemerintah daerah sudah berulang kali membuat dam talut di lokasi longsor tersebut dan itu bukanlah solusi yang tepat.

Untuk itu, BLH Kota Sabang sudah pernah mengusulkan pengalihan jalur agar dapat menghindari jatuhnya korban.

"Solusinya jalan itu harus segera rubah trase lewat pesisir dengan topografi 15 persen dari permukaan laut agar dapat menghindari rawan bencena longsor," kata Amirza.

Sebagaimana diketahui, Jalan Tanjakan Cot Murong itu dibangun sekira tahun 1995-an tanpa melalui prosuderal dan tanpa adanya studi amdal dan jika tidak segera dialihkan dikawatirkan saat terjadi curah hujan yang tinggi dipastikan akan kembali terjadi longsor.

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017