Jember (ANTARA News) - Petugas pemeriksa jalur kereta api menangkap empat pelaku yang memasang batu di atas rel kereta di KM 192+5/6 antara Stasiun Mangli hingga Stasiun Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu sore.

"Ada empat anak yang tertangkap tangan karena sengaja meletakkan batu di atas rel kereta api dan kemungkinan perbuatan dilakukan hanya iseng saja. Namun tindakan mereka dapat berakibat fatal," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Luqman Arif di Jember.

Empat anak yang masih berstatus sebagai pelajar tersebut yakni MR (17) pelajar SMK, MF (16) pelajar SMP, FR (17) pelajar SMK, dan RH (15) pelajar SMA. Keempat pelaku yang masih pelajar itu merupakan warga Kecamatan Panti.

"Beruntung kejadian tersebut diketahui petugas, sebelum rangkaian KA melewati jalur rel yang di atasnya terdapat batu, sehingga tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutur Lukman Arif.

Menurut dia,perbuatan para pelaku yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan tersebut sangat membahayakan perjalanan kereta api karena dapat mengakibatkan kereta anjlok.

"Empat pelaku tersebut diserahkan kepada petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Kaliwates untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang dapat membahayakan keselamatan penumpang rangkaian KA di wilayah Daop 9 Jember," katanya.

Ia mengatakan kasus tersebut diserahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian, namun biasanya orang tua anak-anak tersebut dipanggil dan petugas memberikan pembinaan kepada mereka bahwa tindakan memasang batu di atas rel sangat membahayakan keselamatan kereta api yang mengangkut ratusan penumpang tersebut.

"Motif masih diselidiki oleh pihak Polsek Kaliwates, namun biasanya berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, mereka hanya iseng. Orang tua mereka dipanggil dan diminta untuk membuat surat pernyataan bermaterai untuk efek jera," ujarnya.

Pemasangan batu di atas rel tersebut dapat mengakibatkan kecelakaan fatal yang membahayakan bagi perjalanan kereta api karena rangkaian KA yang melaju dengan kecepatan kencang bisa anjlok hingga gerbongnya terguling.

"Rangkaian KA yang anjlok dan terguling tidak hanya menyebabkan kerugian material saja, namun keselamatan para penumpang yang naik kereta tersebut juga terancam, sehingga kami terus melakukan sosialisasi kepada warga yang berada di sekitar rel untuk ikut mengamankan perjalanan kereta," katanya.***2***

b/a011

(T.KR-ZUM/B/A011/A011) 03-12-2017 21:39:45

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017