Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, ingin memacu pertumbuhan wisata kembara (nomadic) pada 2018, yang punya potensi besar untuk berkembang di Indonesia yang berupa kepulauan.

"Pariwisata kembara itu sangat menjanjikan buat Indonesia karena kita punya 17.000 pulau, 70.000 desa dan 222 kawasan strategis pariwisata nasional yang tidak mudah dijangkau," tuturnya.

Dia menuturkan, selama ini dia selalu memikirkan keterjangkauan biaya wisata. Ia pun menyarankan agar paket transportasi dengan moda helikopter dapat memanfaatkan wisata kembara sebagai salah satu produk yang dijual.

"Jadi berangkatnya dengan helikopter, di sana berkemah mewah atau pakai karavan lewat darat. Ini kalau dikombinasikan saya yakin pasarnya besar sekali," ucapnya.

Dia mengatakan, wisata kembara akan sangat menarik dijual di wilayah-wilayah yang belum banyak tersentuh pembangunan akomodasi.

Ia mengatakan pola wisata seperti itu akan segera diterapkan di Danau Toba, Sumatera Utara. Menurut dia, di kawasan itu terdapat 10 titik menawan yang sayangnya belum dapat dijangkau secara mudah. "Saya ingin tahun depan sudah terjadi. Dan sudah ada yang tertarik di Danau Toba," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yahya menjelaskan, bisnis di bidang atraksi dan akomodasi pariwisata jauh lebih menggiurkan secara keuntungan dibandingkan bisnis aksesibilitas atau transportasi wisata.

"3A (akses, akomodasi, atraksi) itu harus digabungkan agar bisa memberikan wisatawan penawaran yang mudah dan murah. Mudah karena orang sampai sana tidak perlu memikirkan akomodasi. Murah karena daalam satu paket sudah lengkap," ujarnya.

Pewarta: Ade Junida
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017