New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor mencari alasan untuk mengambil keuntungan setelah kenaikan kuat baru-baru ini.

Harga minyak memperpanjang kenaikannya pada pekan lalu, karena OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) dan produsen minyak non-OPEC memutuskan untuk memperpanjang pengurangan produksi selama sembilan bulan hingga akhir 2018.

Para pedagang menjadi berhati-hati setelah reli kuat baru-baru ini, karena pasar mengamati kenaikan produksi minyak di Amerika Serikat.

Jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS meningkat dua rig menjadi total 749 rig minggu lalu, mencatat tingkat tertinggi sejak September, menurut laporan mingguan perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes yang dirilis pada Jumat (1/12).

Sementara itu, dolar yang kuat juga membebani harga minyak pada Senin (4/12). Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,32 persen menjadi 93,186 pada akhir perdagangan.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 0,89 dolar AS menjadi menetap di 57,47 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, turun 1,28 dolar AS menjadi ditutup pada 62,45 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian Xinhua.

(UU.A026)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017