Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Desa Sipagabu dan Desa Liattondung Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara telah teraliri listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) Toba Samosir setelah 72 tahun.

PLTMH berkapasitas sekitar 130 kilo Watt (kW) ini dapat menerangi 293 rumah tangga, masing-masing rumah mendapatkan daya sebesar 400 Watt. Berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, pembengkit ini dibangun dengan biaya yang bersumber dari APBN sebesar Rp6,9 miliar.

"Tahun ketiga Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla menekankan pemerataan termasuk pemerataan akses listrik bagi masyarakat dan kami telah mencanangkan yang namanya energi berkeadilan," ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana.

Selain pemerataan di sektor kelistrikan, Pemerintah juga melakukan pemerataan di sektor bahan bakar minyak yakni dengan program BBM Satu Harga yang sudah dilakukan di berbagai tempat. "Harga BBM harus sama, antara di Jawa dengan di Papua dan di manapun di wilayah Indonesia, harus satu harga begitupun dengan listrik. Saya memohon maaf kepada masyarakat Tobasa yang harus menunggu selama 72 tahun untuk dapat menikmati listrik," jelas Rida.

"Masih ada sekitar 2.519 Desa saudara-saudara kita dari Sabang sampai Merauke dari Miangas di atas dan Rote di NTT yang saat ini masih gelap gulita kalau malam, dan itu menjadi tantangan kami dan kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat disini yang sudah mau bersabar untuk mendapatkan akses listrik," lanjut Rida.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan Pasaribu mengungkapkan masyarakat yang wilayahnya belum berlistrik dan menyampaikan keinginannya melalui institusi-institusi terkait yang sudah ditetapkan, antara lain melalui anggota legislatif dan Pemerintah Daerah.

"Masyarakat dapat menyampaikan permohonannya untuk wilayah mereka yang belum terlistriki melalui kami, dan kami akan mengawal permohonan tersebut kepada Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral," ujar Gus Irawan.

Sementara itu, Kepala Desa Liattondung, Waltom Tambunan berterima kasih atas pemberian akses listrik ini. "Desa kami adalah desa yang tertinggal, sudah 72 tahun merdeka baru 2017 kami menikmati penerangan listrik yang sangat kami cintai ini. Kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Pemerintah yang telah memenuhi harapan kami," kata Waltom.

"Setelah menunggu 72 tahun akhirnya Desa Sipagabu dan Desa Liattondung terlistrik," lanjut Waltom. Sampai tahun 2016, di Kecamatan Toba Samosir saat ini masih terdapat 48 Desa yang belum berlistrik.

Sebagai wujud energi berkeadilan, Kementerian ESDM berkomitmen untuk melistriki seluruh wilayah Indonesia, tanpa terkecuali. Upaya melistriki dilakukan dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat untuk dijadikan pembangkit listrik skala kecil, salah satunya melalui pembangunan pembangkit Listrik berbasis energi terbarukan, seperti PLTMH, PLTS dan hybrid dengan pendanaan APBN dan Dana Alokasi Khusus (DAK). ***1***

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017