Lhoksukon (ANTARA News) - Jalan lintas nasional Medan (Sumut)-Banda Aceh di wilayah Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, masih terendam banjir, sehingga mengganggu arus transportasi darat.

Pantauan wartawan di Lhoksukon, Selasa, meski aktivitas pengguna jalan raya terganggu, namun genangan air tersebut tidak menyebabkan lintas nasional lumpuh, karena ketinggian air di badan jalah masih di bawah 60 centimeter.

Seorang pengguna jalan raya, Andi yang juga warga Kecamatan Lhoksukon menyebutkan, genangan air di badan jalan saat ini meningkat hingga beberapa centimeter.

Bahkan, kata Andi, sebuah lokasi jalan raya tepatnya di kawasan Landeng, Kecamatan Lhoksukon sejak Selasa pagi sudah mulai dilintasi banjir. Menurutnya, ketinggian air di sana hanya di bawah 10 centimeter.

"Kemarin di Aceh Utara hanya satu titik jalan raya yang terendam banjir, yakni di Kota Lhoksukon, tetapi sejak tadi pagi badan jalan di kawasan Landeng sudah mulai dilintasi air," katanya.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata melalui Kasat Lantas AKP Mujibusalim mengatakan, aktivitas pengguna jalan di lintas jalan nasional tetap berjalan lancar, meski sedikit terganggu.

"Pihak kita telah menempatkan personel di lokasi genangan air tersebut. Penganturan jalan juga dibantu oleh pihak TNI dan sejumlah pihak lainnya termasuk masyarakat setempat," katanya.

Dikatakan Mujibusalim, genangan air di ruas badan jalan nasional saat ini hanya satu titik, yakni di Kota Lhoksukon. Sementara yang di Landeng, itu hanya dilintasi banjir dan tidak separah di Kota Lhoksukon.

Ia mengimbau kepada pengguna jalan raya agar tetap berhati-hati, agar tidak ugal-ugalan apalagi di lokasi genangan air. Yang lebih penting, kata Mujibusalim lagi, adalah saling menghargai sesama pengguna jalan.

Ini merupakan hari ke dua jalan Medan-Banda Aceh tergenang. Air di badan jalan di Kota Lhoksukon mengalir deras ke arah utara. Para pengendara khususnya roda dua sangat berhati-hati ketika melintasi jalan itu, bahkan di antaranya mendorong agar tidak terjatuh.

Banjir Aceh Utara kali ini telah berdampak terhadap 23 kecamatan dari 27 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut. Ribuan rumah terendam sejak beberapa hari lalu, termasuk sekolah. Belasan ribu jiwa warga di sana mengungsi ke tempat lebih aman.

Pewarta: Mukhlis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017