Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan bahwa dokter yang menangani Novel Baswedan di Singapura akan melakukan operasi mata kiri penyidik KPK itu pada Rabu.

"Hari ini, setelah 237 hari sejak penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, direncanakan akan dilakukan operasi pada mata sebelah kiri," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Rabu.

Febri menyatakan operasi itu dilakukan karena pertumbuhan selaput mata kiri Novel melambat sehingga dibutuhkan penanaman kembali bagian gusi di mata kiri tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, operasi tahap dua belum dapat dilakukan dikarenakan untuk operasi tahap dua dibutuhkan pertumbuhan merata seluruh selaput di mata kiri.

"Sore ini dokter merencanakan operasi perbaikan gusi yang ditanam di mata kiri," ucap Febri.

Sementara itu, kata Febri, terkait dengan pencarian pelaku penyerangan, KPK mengharapkan dua sketsa orang yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap Novel dapat segera ditemukan.

"Setelah dua sketsa orang yang diduga terlibat disebar oleh Polri, mereka segera dapat ditemukan dan proses hukum dilakukan lebih lanjut," kata Febri.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya telah merilis dua sketsa wajah orang yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dengan menggunakan air keras pada 11 April 2017 lalu.

"Dari hasil keterangan saksi sudah mengarah 90 persen. Bahwa dua gambar itu diduga terlibat penyiraman saudara Novel," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11) lalu.

Pihaknya pun sudah membentuk tim penyelidikan dan penyidikan dengan jumlah 167 orang lintas Polres, Polda, dan penyidik Mabes Polri.

"Kami juga dibantu Australian Federal Police. Kemudian kami juga dibantu oleh Pusnafis Mabes Polri karena beberapa CCTV yang ada di TKP yang kami kumpulkan membutuhkan kerja sama dengan pihak luar negeri," kata Idham.

Adapun pada skesta pertama yang ditampilkan kepada awak media pada saat konferensi pers itu, orang yang diduga terlibat penyerangan Novel itu merupakan pria dengan kulit gelap dan rambut pendek.

Kemudian pada sketsa kedua terlihat seorang pria dengan kulit putih dan rambut panjang.

Idham pun menyatakan dua sketsa wajah yang diduga terlibat penyerangan Novel itu itu didapat dari informasi dua saksi.

"Yang pertama, ini informasi yang kita dapat dari saksi S. Yang kedua, ini dapat dari saksi SN," ungkap Idham.

Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.

Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e).

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017