Bucharest (ANTARA News) - Mantan Raja Rumania, Michael I, yang berperan mengusir pemimpin yang didukung Nazi selama Perang Dunia II, namun kemudian dipaksa ke pengasingan oleh pengambilalihan rezim komunis, meninggal di Swiss pada Selasa (5/12) di usia 96, demikian keterangan pihak yang menyebut diri Rumah Tangga Istana Rumania.

Lahir pada 1921 di Pegunungan Carpathian, Michael adalah salah seorang kepala negara terakhir yang bertahan di masa perang di Eropa yang menghabiskan puluhan tahun di pengasingan selama Perang Dingin, menarik diri dari publik pada 2016 karena penyakit parah.

Michael, yang merupakan seorang keturunan dinasti Hohenzollern Jerman dan sepupu Ratu Elizabeth II dari Inggris, menjalani operasi mengahadapi kanker darah (leukemia) dan meninggal di kediamannya di Aubonne di Danau Jenewa. Namun, pihaknya tidak memberikan penyebab kematian.

"Yang Mulia Raja Michael I meninggal hari ini pukul 13.00 waktu Rumania di kediaman pribadinya di Swiss," demikian penjelasan Rumah Tangga Istana Rumania.

Jasad Raja Michael I disemayamkan di Kastil Peles di Pegunungan Carpathian, kemudian di Bucharest sebelum penguburannya di Kota Curtea de Arges.

Raja Michael I, saat berusia awal 20-an, berperan penting dalam mengalihkan Rumania dari aliansi masa perang dengan Nazi, berpartisipasi dalam kudeta 1944 yang menggulingkan pemimpin fasis Marsekal Ion Antonescu.

Rumania kemudian putus hubungan dengan Jerman Nazi dan beralih ke sisi Sekutu Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis dan Belanda.

Namun, Raja Michael I dipaksa turun tahta pada 1947, setelah pengambilalihan kekuasaan oleh komunis. Dia dilucuti kewarganegaraannya dan dipaksa tinggal di pengasingan di Swiss selama beberapa dasawarsa, catat kantor berita Reuters.

Setelah diktator komunis Nicolae Ceausescu digulingkan dan dieksekusi pada 1989, para politisi yang takut terhadap dukungan Michael di negara tersebut memblokir kunjungan pertamanya beberapa kali setelah pengasingan di Swiss, Inggris dan AS.

Pada awal 1990-an, dengan berakhirnya Perang Dingin Blok Barat pimpinan AS dan Blok Timur pimpinan Uni Soviet (Rusia), Pemerintah Rumanis pernah mengirim kendaraan tank untuk menghentikannya melakukan tur ke Rumania.

Hubungan membaik dan Michael akhirnya kembali ke Rumania pada 1992, serta memperoleh kembali kewarganegaraanya pada 1997, setelah Presiden reformis Emil Constantinescu mengambil alih posisi mantan tokoh komunis Ion Iliescu yang terdidik di Moskow.

Michael pun menikmati popularitasnya, bahkan gerakan solid untuk mengembalikan monarki di Rumania tidak pernah berhenti.

Presiden Rumania Klaus Iohannis mengumumkan pada Selasa bahwa akan ada hari untuk berkabung, dan menilai Raja Michael I turut menandai sejarah Rumania dengan pencapaian besar.

Pewarta: Administrator
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017