Manado (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan situasi politik tahun 2018-2019 tidak akan berdampak signifikan pada stabilitas makro ekonomi Indonesia.

"Jika kondisi aman dan terkendali, maka tahun politik tidak akan berdampak buruk pada kinerja perekonomian nasional maupun daerah," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara, Soekowardojo, di Manado, Rabu.

Situasi politik diperkirakan tidak akan berdampak yang signifikan terhadap stabilitas makro ekonomi maupun keuangan di Indonesia.

Hal ini, katanya, sejalan dengan berjalan baiknya reformasi struktural yang dicanangkan pemerintah dilandasi dengan komitmen tinggi pemerintah untuk menyukseskannya.

Optimisme terhadap perkembangan perekonomian Indonesia kedepan diperkirakan masih akan terjadi sejalan dengan optimisme terhadap perkembangan ekonomi global.

Stabilitas makro ekonomi dan sektor keuangan (bank dan non bank) akan tetap terjaga dengan baik.

Meskipun tahun 2018 dapat dikatakan sebagai tahun politik karena ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di berbagai daerah, sekaligus persiapan Pilpres 2019.

Perlu diingat juga, katanya, bahwa pada 2018, selain Pilkada serentak, juga akan diselenggarakan dua event besar skala internasional di Indonesia, yakni Asian Games dan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank (WB), yang sedikit banyak tentunya akan berpengaruh pada permintaan domestik.

"Dan pada gilirannya akan berpengaruh positif pula pada perekonomian Indonesia," jelasnya. Bank Indonesia memperkirakan ekonomi di Sulawesi Utara pada triwulan IV tahun 2017 akan semakin membaik.

Pewarta: Nancy Tigauw
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017