Blitar (ANTARA News) - Mantan Panglima TNI Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono meminta kepada pemuda Indonesia dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan, memiliki peran sentral sebagai agen perubahan dan inovator dalam sebuah perkembangan bangsa.

Hal tersebut disampaikan pada Seminar Nasional Kebangsaan "Peran Pemuda dalam Pembangunan Bangsa" di Forastero Hall Kampung Coklat, Blitar, Jawa Timur, Rabu, yang dihadiri peserta Kirab Pemuda 2017 hingga perwakilan pemuda di Blitar dan sekitarnya.

?Menurut dia, dengan peran tersebut dipastikan akan menjadikan Indonesia lebih maju dan besar bila persatuan dan kesatuan dapat terjaga atau tidak ada perpecahan. Dan hal ini bisa dipertahankan bila semua elemen bangsa memahami geografi NKRI secara utuh.

"Kesadaran geografi memiliki korelasi yang sangat kuat dengan wawasan kebangsaan. Makin tinggi kesadaran geografi makin kental pula wawasan kebangsaann sehingga dalam memecahkan masalah bangsa atau dalam menyusun kebijakan dapat lebih komprehensif," katanya.

Pria kelahiran Blitar, 27 Juli 1955 itu menjelaskan berdasarkan letak geografi, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi kelautan yang semakin banyak. Selain itu Indonesia juga berada di jalur lalu lintas internasional dan memudahkan interaksi dengan negara lain.

"Disini pemuda ditunggu kiprahnya. Mengutip pernyataan Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie, laut merupakan peluang, tantangan dan harapan untuk masa depan, persatuan, kesatuan dan pembangunan bangsa Indonesia," kata Agus Suhartono menjelaskan.

Selain mantan panglima TNI, seminar ini juga menghadirkan staf khusus Kemenpora, Anggia Ermarini. Dalam pemaparannya, mengajak pemuda jaman now menjadi ujung tombak dalam pembangunan nasional.

"Pemuda itu kreatif, energinya banyak dan tidak pernah habis dan kritis. Kalau pemuda itu gak kreatif pantas dipertanyakan. Pemuda juga harus punya kepercayaan diri sebagai modal membangun bangsa," kata wanita yang akrab dipanggil Anggia itu.

Menurut dia, untuk memperjuangkan kepentingan ini diharapkan pemuda tidak anti dengan politik karena hal tersebut juga bisa digunakan sebagai alat untuk perjuangan mengingat pemuda selalu memiliki ciri khas. Untuk pemuda jaman now cirinya eksis karena generasi milenial ini punya hubungan dengan dunia luar secara terbuka.

Sebagai penutup seminar, pihak Kemenpora menghadirkan sutradara muda yang sudah go internasional, Livi Zheng. Gadis kelahiran Blitar ini bercerita panjang lebar seputar perjuangannya untuk menembus belantika perfilman di Holywood Amerika Serikat.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017