Tripoli (ANTARA News) - Libya pada Rabu (6/12) memulai upaya yang dimediasi PBB untuk menggelar pemilu, dengan  menggelar kampanye untuk mendaftarkan pemilih baru.

Imed al-Sayeh, kepala Komisi Pemilu Nasional (High National Election Commission/HNEC), mengumumkan peluncuran itu di Tripoli bersama utusan PBB Ghassan Salame.

Kampanye tersebut ditujukan untuk menambahkan sedikitnya satu juta pemilih dari 1,5 juta warga Libya yang sudah masuk dalam daftar pemilu 2014, kata Sayeh di sebuah konferensi pers.

Kepala HNEC itu, --yang dianggap sebagai salah satu lembaga kredibel dan independen Libya sejak revolusi 2011 yang menggulingkan Moamer Kadhafi--, mengatakan proses tersebut diperkirakan berjalan selama dua bulan.

HNEC menyelenggarakan pemilu legislatif pada 2012 dan 2014, pemilu demokratik pertama di Libya setelah larangan selama 42 tahun di bawah Kadhafi.

Sebuah perjanjian politik yang dimediasi PBB pada 2015 ditujukan untuk menyatukan Libya, namun negara tersebut masih terpecah antara pemerintah di Tripoli yang didukung PBB dengan pemerintah tandingan di Tobruk di wilayah timur, demikian AFP. (mu)




Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017