Mudah-mudahan ke depan ada solusi untuk bagaimana penyediaan gedung RRI agar tidak lagi terendam banjir."
Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Stasiun Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, menampilkan beragam kebudayaan lokal dalam pementasan pagelaran budaya Aceh tahun 2017.

"RRI selalu konsisten dan konsekwen untuk pelestarian budaya bangsa. Di mana 92 stasiun penyiaran seluruh Indonesia selalu menampilkan persembahan seni budaya, ada seni budaya daerah, ada juga seni budaya multietnis," catat Kepala RRI Koordinator Wilayah XVII Banda Aceh, Samirwan, mewakili Direktur Utama LPP RRI, M. Rohanuddin, melalui pesan tertulis ke ANTARA News di Meulaboh, Minggu.

Ia mengemukakan, sudah menjadi keharusan bagi lembaga melaksanakan kegiatan itu, sebagai salah satu fungsi dan tugasnya dalam pelestarian budaya daerah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Melalui acara seperti itu, menurut dia, RRI akan mampu memberikan inspirasi untuk masyarakat luas sehingga termotivasi untuk tetap mempelajari berbagai kesenian lokal yang ditampilkan lewat pementasan pagelaran budaya.

Kabupaten Aceh Barat, dinilainya sebagai daerah yang strategis dan kental dengan nilai budaya lokalnya dan RRI Meulaboh, di bawah pimpinan Muslim saat ini terus mengudara, walaupun lokasinya dilaporkan kerap dilanda banjir.

"Mudah-mudahan ke depan ada solusi untuk bagaimana penyediaan gedung RRI agar tidak lagi terendam banjir. Saya dapat laporan dari Kepsta RRI Meulaboh bahwa keberadaannya di tengah sawah, sering direndam banjir," catatnya.

Pementasan kesenian dan budaya Aceh tersebut dilaksanakan Sabtu, (9/12) malam di Desa Pasie Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, dihadiri budayawan, tokoh adat, perwakilan Komando Resor Militer (Korem) 012 Teuku Umar, serta masyarakat setempat.

Staf ahli Bupati Aceh Barat T. Erwansyah, saat membuka acara ini menyampaikan, pemerintah tentunya menaruh rasa bangga dan mendukung kegiatan pagelaran budaya tersebut dan menyangkut harapan pihak lembaga itu akan dipertimbangkan.

"Harapan ini akan saya sampaikan ke Bupati Aceh Barat, mudah-mudahan dibahas dalam Musrenbang tingkat kabupaten nanti. Lokasi RRI Meulaboh ini dulunya sudah tepat, karena waktu itu baru dua tahun tsunami 2004," imbuhnya.

Meskipun dalam suasana diguyur hujan, pementasan seni budaya tetap semarak lewat penampilan beberapa kegiatan seni Aceh, seperti tari ranup lampuan, tari kreasi lingkungan dari SMPN 3 Meulaboh, Tari Kreasi Baru dan nasyid MAN 1 Meulaboh, Rapai Geleng, serta pembacaan puisi dan cerita pahlawan nasional Teuku Umar.

Pewarta: Anwar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017