Penajam (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menyoroti krisis keteladanan saat sosialisasi Empat Pilar MPR yang diikuti jajaran Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu.

Ia menyoroti para pemimpin yang seharusnya menjadi teladan justru memberikan contoh buruk dalam mengemban amanat. Tidak sedikit dari mereka yang berurusan dengan hukum karena korupsi.

"Hampir di semua lembaga negara, eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Hanya presiden dan wakil presiden yang belum," katanya.

Bahkan, lanjut dia, pemimpin tingkat rukun tetangga (RT) , yang begitu dekat dengan masyarakat, pun ada yang tertangkap karena kasus korupsi.

Namun, di sisi lain, lanjut Mahyudin, hal itu menunjukkan adanya keseriusan upaya pemberantasan korupsi.

"Karena itu, adik-adik Pramuka, nanti kalau jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang baik," katanya.

Dalam kesempatan itu Mahyudin juga kembali menekankan pentingnya diadakan lagi pendidikan moral Pancasila.

"Karena pengamalan Pancasila itu relevan dengan kehidupan sehari-hari," kata mantan Bupati Kutai Timur itu.

Menurut dia, penguatan ideologi Pancasila penting untuk menghadapi serbuan ideologi asing yang bertentangan dengan Pancasila serta sebagai filter terhadap berbagai pengaruh buruk yang menyebar seiring dengan kemajuan teknologi informasi.

Kepada anggota Pramuka ia pun menekankan pentingnya semangat belajar dan etis kerja yang tinggi. Ia pun lantas mencontohkan Jack Ma, miliarder yang berasal dari keluarga biasa saja.

"Saya sendiri asli Sangatta bisa jadi Wakil Ketua MPR juga karena kerja keras. Sukses itu tak jatuh begitu saja dari langit," katanya memberi motivasi.

Di akhir paparannya, Mahyudin juga meminta Pramuka untuk tampil di garda depan perang terhadap narkoba yang peredarannya sudah sedemikian mengkhawatirkan.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017