Jakarta (ANTARA News) - PDI Perjuangan menggembleng ideologi 68 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam sekolah partai yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, yang berlangsung selama lima hari, sejak Minggu ini hingga Jumat (15/12).

Pembukaan sekolah partai ini sendiri dihadiri sejumlah tokoh PDI Perjuangan, diantaranya Ketua Bidang Kehormatan Partai yang juga bertindak selaku Kepala Sekolah Partai Komarudin Watubun, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang DH, Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Kader Utama PDI Perjuangan Daryatmo Mardiyanto, Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari, serta sejumlah tokoh lainnya.

Usai pembukaan, Kepala Sekolah Partai, Komarudin Watubun mengatakan bahwa sekolah partai yang digelar PDI Perjuangan ini adalah bagian dari upaya serius partai dalam menyiapkan para calon pemimpin yang memiliki keteguhan tekad untuk menegakkan Pancasila sebagai dasar berdirinya negara Indonesia.

"Sekolah partai angkatan ke-5 ini sebagai upaya PDI Perjuangan menegakkan kembali Pancasila dan juga bagian dari persiapan menghadapi Pilkada," ujar Watubun dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta.

Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi II DPR ini menjelaskan, materi utama yang diajarkan dalam sekolah partai ini adalah terkait masalah ideologi karena belakangan ini banyak rongrongan dan upaya dari pihak-pihak tertentu yang mencoba mengotak-atik ideologi Pancasila sebagai dasar negara.

"Seperti yang kita lihat akhir-akhir ini, ideologi Pancasila mengalami banyak masalah. Inilah yang harus kita lawan, terutama bagi figur baru dari luar PDI Perjuangan harus didoktrin pemahaman mereka terhadap ideologi Pancasila," katanya.

Watubun menjelaskan, Pancasila sudah menjadi keyakinan teguh bagi PDI Perjuangan yang harus dipahami sejarah didirikannya bangsa Indonesia ini pertama kali melalui Pancasila sebagai dasar negara. Dikatakan juga bahwa bangsa Indonesia hanya akan bisa tetap tegak berdiri kalau ideologi Pancasila ditegakkan.

"Keyakinan terhadap ideologi Pancasila aebagai dasar negara inilah materi utama yang ditanamkan dalam sekolah partai PDI Perjuangan," imbuhnya.

Ia menambahkan, sekolah partai ini secara khusus diikuti oleh kader PDI Perjuangan ataupun figur lain yang memiliki latar belakan non partai politik. Artinya, tak semua calon yang didukung dalam Pilkada 2018 ikut dalam sekolah partai PDI Perjuangan.

"Jadi dalam Pilkada memang ada juga yang dari partai lain kita usung melalui koalisi dan mereka tidak harus ikut sekolah partai ini. Tapi yang dari partai sendiri (PDI Perjuangan) atau kalangan profesional, atau kawan-kawan yang belum berpartai maka wajib ikut kaderisasi melalui sekolah partai ini," jelasnya.

Watubun menyebutkan, sekolah partai PDI Perjuangan angkatan ke-5 ini memiliki perbedaan dibanding sekolah angkatan sebelumnya karena para peserta kali ini disiapkan tidak hanya menghadapi Pilkada serentak 2018, tapi juga untuk menghadapi Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019.

"Makanya tadi saat pembukaan saya katakan, bedanya angkatan ke-5 ini dengan sebelumnya adalah bahwa mereka para peserta harus siap bertempur dalam jangka panjang. Mereka harus siap karena setelah pilkada kita juga akan masuk Pileg dan Pilpres," jelas Watubun.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017