Jakarta (ANTARA News) - Kandidat kuat ketua umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku mendapatkan dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar se-Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Dukungan tersebut dapat digunakan oleh Airlangga, kader Golkar yang sekarang juga menjabat Menteri Perindustrian itu, untuk maju dalam munaslub Golkar, yang rencananya digelar Desember ini.

Sebanyak 27 DPD Golkar Kabupaten dan Kota di Jawa Barat dan enam DPD di DKI Jakarta, menginginkan perubahan pada pucuk pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut. Hal ini dilatarbelakangi oleh terus merosotnya citra publik partai akibat kasus hukum yang mendera Setya Novanto, kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi .

"Saya menerima amanah yang disampaikan dari Golkar se-Jawa Barat dan DKI Jakarta. Kini, sudah waktunya Golkar melakukan perubahan, sudah waktunya Golkar bangkit dan berintegritas," kata Airlangga dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Airlangga, Golkar sudah terlalu lama direpotkan oleh persoalan internal mulai dari isu negatif hingga malmekanisme partai. Keduanya, harus segera diakhiri karena berakibat buruk bagi kelangsungan hidup Partai Golkar.

Sorotan publik terhadap Partai Golkar lanjut Airlangga, harus dijawab dengan langkah positif di internal partai. Munaslub, kata dia, merupakan mekanisme yang sah menurut AD/ART. Karena itu, seluruh kader harus berada di garda terdepan mendorong Munaslub.

"Disini ada Kang Dedi Mulyadi dan Bang Fayakhun Andriadi. Keduanya pejuang munaslub. Mari bersama-sama dengan saya untuk melakukan perubahan partai," katanya.

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, perubahan partai tidak boleh hanya sebatas pada pucuk pimpinan partai. Kata dia, perubahan juga harus dilakukan secara sistemik mulai dari hulu hingga hilir.

"Selama ini sistemnya `top down`, hilir dalam hal ini DPD di daerah dituntut untuk melakukan perubahan. Tetapi, hulu partai tidak melakukan perubahan. Ke depan, harus `bottom up`, karena Golkar bukan milik perorangan, Golkar itu milik kader dan rakyat," ujar Dedi di tempat yang sama.

Dedi pun melihat gejala unik dalam ranah publik terhadap isu yang tengah didera oleh partainya. Perhatian terhadap perubahan Partai Golkar, kata dia, sangat besar ditunjukan oleh publik.

?Publik kompak menyatakan ingin perubahan Partai Golkar," katanya.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017