Jenewa (ANTARA News) - Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB akhirnya melakukan pemungutan suara untuk menerima kesepakatan kompromi baru yang dicapai secara alot, Selasa, mengenai prosedur kegiatannya. Rancangan akhir tersebut, yang menepatkan sebagian besar arsitektur kelembagaan, telah disepakati hanya satu menit sebelum waktu berakhir pada tengah malam, Senin, dan direncanakan diterima secara resmi pagi hari berikutnya. Namun, perdebatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berlanjut hingga Selasa dan masalah diserahkan kepada Presiden baru Dewan, Duta Besar Romania Doru Romulus Costea, yang baru beberapa jam memangku jabatan, untuk mendorong pemungutan suara. Akhirnya teks tersebut diterima dengan 46 suara berbanding satu. Kanada menjadi satu-satunya negara yang memberi suara menentang, karena negara itu tak senang dengan keputusan untuk menghapuskan pelapor khusus PBB bagi Kuba dan Belarusia dan menentang penyebutan wilayah Palestina bagi perhatian khusus reguler. Selama perundingan, China telah dipaksa untuk mundur dari seruan bagi mayoritas suara minimum dua-pertiga untuk menetapkan penyelidikan terhadap negara tertentu yang dituduh melakukan pelecehan. Negara anggota Uni Eropa berkeras Dewan HAM harus berpegang pada mayoritas sederhana. Namun, semua anggota tak sependapat mengenai cara catatan HAM setiap negara mesti diteliti secara seksama berdasarkan perangkat baru, Universal Periodic Review. Amerika Serikat (AS), yang bukan anggota Dewan, menyatakan negara itu prihatin dengan penghapusan mandat bagi kedua negara tersebut. Duta Besar Warren Tichenor dalam suatu pernyataan mengatakan keputusan itu menimbulkan keprihatinan khusus mengenai kemampuan Dewan HAM untuk menilai "kondisi HAM dengan cara yang tidak bias". Kuba memuji keputusan tersebut sebagai "kemenangan bersejarah dalam perjuangan rakyat kami untuk mensahkan keadilan dan mengakhiri tindakan anti-Kuba" Amerika Serikat, demikian antara lain isi pernyataan yang disiarkan di Havana. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Ja

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007