Wina (ANTARA News) - Partai Kebebasan (Freedom Party/FPOe) haluan kanan ekstrem Austria, Senin (11/12), mengatakan bahwa rencana larangan merokok di semua bar dan restoran yang dijadwalkan akan diberlakukan pada pertengahan 2018 akan dibatalkan.

Pemimpin FPOe Heinz-Christian Strache mengatakan pembalikan agenda itu disetujui dalam perundingan yang masih berlangsung untuk membentuk koalisi dengan partai konservatif People's Party (OeVP) setelah pemilu Oktober.

"Saya bangga dengan solusi terbaik untuk kepentingan nonperokok, perokok dan pemilik restoran," ujar Strache, yang menjadikan langkah itu sebagai janji kampanye utamanya, di media sosial.

"Kebebasan untuk memilih masih ada. Keberadaan restoran (yang sangat kecil) terselamatkan. Ribuan pekerjaan yang terancam sudah dijamin," ujar Strache (48), yang dia sendiri adalah perokok.

Tidak seperti di sebagian besar Eropa, warga di Austria bisa merokok di restoran dengan beberapa syarat tertentu, termasuk yang terbatas di ruang terpisah.

Pemerintahan saat ini, yang merupakan koalisi OeVP dan Sosial Demokrat, pada 2015 mengesahkan undang-undang larangan merokok secara penuh di semua bar dan tempat makan, yang dijadwalkan akan diberlakukan pada Mei mendatang.

Namun, pemerintahan baru, yang ingin dibentuk oleh Strache dan pemimpin OeVP Sebastian Kurz (31) sebelum Natal, akan membuat beberapa konsesi, ungkap laporan media, demikian laporan AFP. (kn)



Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017