Jakarta (ANTARA News) - Kejuaraan balap sepeda internasional Tour d`Indonesia (TdI) 2018 Borobudur-Bali, 25-28 Januari oleh penyelenggara juga bakal dijadikan media untuk sosialisasi pelaksanaan Asian Games dan Asian Paragames 2018 Jakarta-Palembang.

"Dukungan telah kami dapatkan. Kami harapkan kedua kegiatan besar ini bisa bersinergi demi suksesnya pelaksanaan semua kegiatan," kata Ketua PB ISSI Raja Sapta Oktohari saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa.

Secara resmi TdI yang pada peluncurannya di Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin malam (11/12) menggunakan nama Tour of Indonesia ini siap digelar. Apalagi level kegiatan yang masuk kalender UCI ini naik kelas dari 2.2 menjadi 2.1.

Jarak tempuh yang akan dilalui peserta adalah 755 km yang terbagi atas empat etape yaitu Borobudur-Madiun 195 km, Madiun-Prigen 216 km, Probolinggo-Banyuwangi 198 km dan Gilimanuk-Denpasar 163 km. Dengan naiknya level, pesertanya pun wajib dari tim Pro Tour, Pro Continental, Continental dan timnas.

Pria yang akrab dipanggil Okto ini menjelaskan brand dan logo Asian Games dan Asian Paragames 2018 nantinya akan terpampang dalam setiap kegiatan TdI. Hal ini dilakukan agar hajatan besar bangsa Indonesia di bidang olahraga ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat.

"Kami akan memberi porsi hampir sama dengan sponsor yang memberikan dukungan TdI yang selama enam tahun terakhir vakum. Saat ini sponsor sudah masuk termasuk dari Kementerian Pariwisata melalui Wonderful Indonesia," kata pria yang juga Ketua INAPGOC itu.

Terkait dengan nama kegiatan, Okto mengatakan akan menyurati federasi balap sepeda dunia atau UCI demi kembalinya nama dari Tour of Indonesia menjadi Tour d`Indonesia yang selama ini sudah dikenal masyarakat.

Sesuai dengan rencana, TdI 2018 akan diikuti 25 tim yang delapan di antaranya adalah undangan khusus. Untuk level 2.1 minimal harus ada dua tim Pro Tour, setengahnya tim Pro Continental dan sisanya tim Continental dan timnas. Untuk Continental Indonesia mengirim tiga tim yaitu KFC, CCC dan PGN.

Sosialisasi Asian Paragames 2018 memang gencar dilakukan, tidak hanya melalui TdI yang akan dihelat tahun depan, namun juga melakukan kegiatan latihan termasuk melalui Journalist Games 2017. Pada kegiatan tersebut, INAPGOC mengenalkan logo dan programnya.

Untuk Asian Paragames 2018 menggunakan logo burung elang bondol dan mendapatkan sebutan MoMo yang merupakan singkatan dari motivation (motivasi) dan mobility (mobilitas). Nama ini diberikan sebagai nama Ulung yang sebelumnya sudah dikenalkan ke masyarakat.

"Melalui Journalist Games kami harapan dukungan penyelenggaraan Asian Paragames 2018, juga dari seluruh masyarakat Indonesia. Kita harus tunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang ramah dengan kaum difabel," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017