Jakarta (ANTARA News) - Toyota Indonesia sepanjang Januari-November 2017 telah mengekspor 190.000 kendaraan utuh (Completely Built Up/CBU), naik 20 persen dibandingkan tahun lalu.

Wakil Presiden Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Edward Otto Kanter mengatakan peningkatan ekspor itu melampaui target perusahaan sebesar 10 persen dari total ekspor tahun lalu.

"Dari target 10 persen, rasa-rasanya malah mencapai 20 persen menjadi 190.000 unit untuk tahun ini dari seluruh model Toyota," kata Edward Otto Kanter kepada wartawan pada pertemuan akhir tahun Toyota di Jakarta, Selasa (12/12) malam.

Negara-negara Timur Tengah, yang perekonomiannya umumnya terdampak penurunan harga minyak, menurut dia, tetap menjadi penyumbang peningkatan ekspor kendaraan TMMIN selain kawasan Asia Tenggara yang permintaannya meningkat.

"Ekspor itu tergantung negara tujuan. Wilayah Timur Tengah memang ada penurunan harga minyak, tapi di bagian lain di ASEAN mengalami peningkatan," jelas dia.

Toyota Fortuner, menurut dia, menjadi primadona ekspor setelah produk unggulan lain seperti Toyota Kijang Innova, Yaris dan Sedan Vios.

"Ini yang sangat menggembirakan. Model yang paling premium dari produk kami yaitu Toyota Fortuner menyumbang 35 persen atau mendekati 60.000 unit," kata dia.

Tahun 2016, Toyota mengekspor sekira 165.000 unit kendaraan, lebih rendah dari ekspor tahun sebelumnya yang tercatat 176.000 unit. Edward berharap tahun depan TMMIN mampu mempertahankan peningkatan kinerja ekspor.


Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017