Washington (ANTARA News) - Para ilmuwan telah menggali fosil tulang di Selandia Baru yang diduga merupakan sisa penguin kelas berat dunia, burung dengan tinggi hampir 1,77 meter yang hidup 55 sampai 60 juta tahun lalu, relatif segera setelah kepunahan dinosaurus.

Para peneliti mengemukakan pada Selasa bahwa penguin kuno yang disebut Kumimanu biceae itu beratnya hampir 101 kilogram, dan jauh lebih besar ketimbang burung-burung laut tak bisa terbang yang hidup sekarang, penguin kaisar, yang tingginya sekitar 1,2 meter dan beratnya sekitar 40 kilogram.

Satu-satunya penguin kuno yang ditemukan yang mungkin lebih besar dari Kumimanu hanya diketahui dari tulang kakinya, kata ahli ornithologi Gerald Mayr dari Senckenberg Research Institute dan Natural History Museum Frankfurt.

"Gigantisme pada penguin berevolusi lebih dari sekali," kata Mayr sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Kumimanu, yang dinamai seperti makhluk dari cerita rakyat Maori dan kata Maori untuk burung, merupakan penguin tertua didunia kedua yang diketahui. Yang lebih tua juga berasal dari Selandia Baru, usianya 61 juta tahun.

Kerangka parsial Kumimanu ditemukan tanpa tengkorak. Mayr mengatakan fosil yang lain mengindikasikan bahwa penguin yang lebih awal memiliki paruh jauh lebih panjang ketimbang kerabat modern mereka, berguna untuk menombak ikan.

"Itu sangat mengesankan: setinggi seperti kebanyakan orang, dan sangat solid, binatang berotot yang tahan sering menyelam di kedalaman untuk menangkap mangsa," kata Alan Tennyson, kurator vertebrata di Museum of New Zealand Te Papa Tongarewa, peneliti lain yang terlibat dalam studi yang hasilnya dipublikasikan di jurnal Nature Communications itu.

"Bukan jenis burung yang bisa ditangkap hidup-hidup oleh seseorang. Cukup lebih kuat dibandingkan dengan satu orang."

Kumimanu dan penguin-penguen awal lainnya sudah memiliki fitur khas penguin termasuk sayap seperti sirip dan badannya tegak lurus. Studi-studi menunjukkan penguin-penguin awal tubuhnya kecokelatan, tidak hitam putih seperti penguin sekarang, kata Mayr.

Penguin diduga berevolusi dari leluhur terbang yang menyerupai kormoran, kata Mayr merujuk para jenis burung laut dan pesisir dengan badan besar leher panjang dan kaki pendek.

Asteroid yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu juga meniadakan reptil-reptil laut besar yang mendominasi lautan, membersihkan jalan bagi penyelam pemakan ikan seperti penguin.

Kumimanu hidup jauh sebelum glasiasi Antartika, ketika Selandia Baru dan Antartika subtropis.

"Adalah mitos umum bahwa penguin hanya hidup di lingkungan sangat dingin seperti daerah Antartika," kata Tennyson.

"Saat ini penguin-penguin Galapagos hidup di ekuator, dan banyak fosil menunjukkan bahwa penguin-penguin awal hidup di laut hangat," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.


Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017