Tripoli, Libya (ANTARA News) - Bentrokan bersenjata terjadi pada Kamis (14/12) antara militer Libya yang berpusat di bagian timur negeri itu dan gerilyawan di Kota Benghazi, Libya Timur, kata seorang pejabat militer kepada Xinhua.

"Militer Libya melancarkan serangan besar terhadap kubu terakhir pelaku teror di kota tersebut," kata seorang perwira militer Saeed Wanees kepada Xinhua.

Serangan itu dilancarkan sebagai reaksi atas pembunuhan dua prajurit militer pada Rabu oleh seorang penembak gelap dari kelompok gerilyawan Ansar Ash-Sharia di Daerah Ekhrebish di Benghazi, kata Wanees.

Serangan militer itu bertujuan "mengakhiri pertempuran di Benghazi dan menyelesaikan pembebasan yang diumumkan beberapa bulan lalu", kata Wanees, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Ditambahkannya, banyak ranjau darat dipasang oleh organisasi garis keras tersebut menghalangi gerak maju prajurit militer.

Angkatan Udara Libya juga melancarkan serangan udara gencar terhadap gerilyawan di daerah itu, kata perwira militer tersebut.

Pertempuran melawan gerilyawan fanatik di Daerah Ekhrebish telah menewaskan sembilan prajurit sejak Desember, sementara pada November, 10 gerilyawan fanatik dan tujuh tentara tewas.

Benghazi, kota terbesar kedua di Libya dan tempat kelahiran aksi perlawanan 2011 --yang menggulingkan orang kuat negeri itu Muammar Gaddafi, telah menyaksikan perang selama tiga tahun antara militer yang dipimpin oleh Jenderal Khalifa Haftar dan kelompok gerilyawan fanatik.

Pada Juni, Haftar mengumumkan pengambil-alihan seluruh Kota Benghazi, setelah pasukannya mengalahkan kelompok pesaingnya yang bersenjata, tapi sebagian gerilyawan masih berada di kota tersebut dan menggunakan ranjau darat untuk menimbulkan kerusakan.

(Uu.C003)

Pewarta: Chaidar A
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017