Serang (ANTARA News) - Sejumlah perwakilan organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan, pemerintah daerah, legislatif, akademisi, LSM, organisasi keagamaan, dunia usaha, lembaga pemerhati anak, organisasi pemuda, dan forum anak Indonesia Banten, menggelar deklarasi stop perkawinan anak.

Deklarasi tersebut digelar dalam rangkaian peringatan Hari Ibu ke 89 tingkat Provinsi Banten tahun 2017, di Gedung Plaza Aspirasi DPRD Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang, Selasa.

Dalam pembacaan deklarasi tersebut disampaikan bahwa, anak perempuan terutama anak dibawah umur merupakan generasi penerus bangsa, oleh karenanya seluruh hak-hak mereka harus dilindungi dan dipenuhi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, mampu berkreasi dan berinovasi, berdaya saing dan cinta tanah air.

"Kami percaya, perkawinan anak merintangi anak untuk menikmati hak-haknya sebagai anak, perkawinan anak adalah kekerasan dan diskriminasi terhadap anak, perkawinan anak merenggut masa bahagia untuk bermain, belajar dan berkreasi," ucap beberapa perwakilan organisasi saat membacakan deklarasi didepan Gubernur Banten Wahidin Halim, Wakil Gubernur Andika Hazrumy.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Banten Niniek Nuraini Halim, Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Banten Adde Rosi Khaerunnisa, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Banten Nani Ranta Soeharta, Ketua Persit Banten, Ketua Bhayangkari Banten, Kepala DP3AKKB Banten Siti Ma'ani Nina serta perwakilan organisasi perempuan.

Dalam deklarasi tersebut juga menyatakan bahwa perkawinan anak melanggengkan perempuan dan anak hidup dalam lingkaran kemiskinan dan meningkatkan kerentanan. Perkawinan anak juga merintangi terwujudnya ketahanan keluarga, ketahanan bangsa dan negara.

"Oleh karenanya kami bersepakat bahwa perkawinan anak harus dihentikan sekarang juga. Kami akan terus bergerak di semua wilayah Banten untuk menghentikan perkawinan anak,"kata para perwakilan organisasi kemasyarakatan dalam pembacaan deklarasi tersebut.

Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Banten Adde Rosi Khaerunnisa mengatakan, dalam memperingati Hari Ibu tahun ini peran serta perempuan dalam pembangunan bangsa akan semakin baik, begitu juga dengan kebijakan yang bersinergi serta berpihak pada kaum perempuan.

"Peringatan hari ibu dimaksudkan untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya peranan dan kedudukan kaum perempuan dalam pembangunan berbangsa dan bernegara, serta peran sertanya dalam mewujudkan kesejahteraan keluraga,"kata Adde Rosi.

Sementara Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, peringatan Hari Ibu merupakan simbol kebaikan. Oleh karena itu Gubernur Wahidin mengingatkan agar jangan pernah meremehkan kehebatan, kemampuan dan kehandalan para ibu, karena ketika mereka benar-benar turun tangan, bisa selesai semua masalah.

"Saya bisa jadi Gubernur karena doa dari ibu dan istri saya. Dia mendampingi saya bisa menjadi gubernur seperti sekarang ini,"kata Wahidin.

Rangkaian peringatan hari ibu tingkat Provinsi Banten tahun 2017 ini diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya pelayanan KB kepada masyarakat disekitar pusat pemerintahan provinsi Banten bekerjasama dengan BKKB, talkshow tentang peranan ibu dan anak di era digital, pelayanan imunisasi difteri, bazar murah dan lomba tumpeng, itsbat nikah bagi 50 pasangan di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, pemberian buku nikah dan akte kelahiran secara simbolis dan perekaman E-KTP.

Pewarta: Mulyana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017