Putussibau, Kalbar (ANTARA News) - Empat mobil tengki milik Pertamina meluncur melintasi jalan berlumpur ke daerah perbatasan Indonesia - Malaysia menuju Kecamatan Puring Kencana daerah paling ujung Indonesia bagian utara di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
Hadirnya Pertamina merupakan program Presiden Joko Widodo yaitu BBM satu harga hingga ke daerah Terpencil, Terluar dan Terdepan (3T).
Empat mobil tengki itu berisi minyak premium 8.000 liter dan solar sebanyak 8.000 liter yang disuplai dari Depot pertamina Kabupaten Sintang, sampai di Putussibau, Ibu Kota Kapuas Hulu pada Senin kemarin langsung menuju perbatasan.
Namun, karena kondisi ruas jalan Badau - Empanang - Puring Kencana rusak berat, rombongan mobil tengki yang di kawal dua mobil itu harus nginap di Kecamatan Empanang.
Pantuan Antara di lapangan yang juga ikut rombongan ke perbatasan menemukan beberapa titik di ruas jalan itu rusak parah, bahkan mobil tangki minyak itu beberapa kali amblas.
Perjalanan yang menguras keringat para sopir dan beberapa orang rombongan itu memakan waktu selama dua hari dari Putussibau untuk sampai ke Puring Kencana mulai dari 18 - 19 Desember 2017.
Selama perjalanan, rombongan merasakan kesulitan yang dialami masyarakat perbatasan selama ini, meskipun hanya dalam waktu dua hari dua malam.
Hadirnya Pertamina merupakan program Presiden Joko Widodo yaitu BBM satu harga hingga ke daerah Terpencil, Terluar dan Terdepan (3T).
Empat mobil tengki itu berisi minyak premium 8.000 liter dan solar sebanyak 8.000 liter yang disuplai dari Depot pertamina Kabupaten Sintang, sampai di Putussibau, Ibu Kota Kapuas Hulu pada Senin kemarin langsung menuju perbatasan.
Namun, karena kondisi ruas jalan Badau - Empanang - Puring Kencana rusak berat, rombongan mobil tengki yang di kawal dua mobil itu harus nginap di Kecamatan Empanang.
Pantuan Antara di lapangan yang juga ikut rombongan ke perbatasan menemukan beberapa titik di ruas jalan itu rusak parah, bahkan mobil tangki minyak itu beberapa kali amblas.
Perjalanan yang menguras keringat para sopir dan beberapa orang rombongan itu memakan waktu selama dua hari dari Putussibau untuk sampai ke Puring Kencana mulai dari 18 - 19 Desember 2017.
Selama perjalanan, rombongan merasakan kesulitan yang dialami masyarakat perbatasan selama ini, meskipun hanya dalam waktu dua hari dua malam.
" Begitu sulitnya menyuplai minyak ke perbatasan, bayangkan saja kami empat hingga lima hari dalam perjalanan baru sampai ke Puring Kencana," kata Mitra Pertaminan penyuplai BBM untuk SPBU Puring Kencana, Khairil Anwar saat ikut langsung mengantarkan minyak untuk masyarakat perbatasan.
Dia merasa prihatin dengan kondisi masyarakat perbatasan, yang hidup dengan segala keterbatasan dan ketergantungan dengan Malaysia, sehingga Khairil merasa terpanggil untuk menjadi mitra pertaminan untuk mensukseskan SPBU 3T program Presiden Joko Widodo.
"Masyarakat memerlukan jalan dan jembatan, agar akses yang sulit dijangkau selama ini bisa memudahkan masyarakat, termasuk untuk menyuplai BBM kedepannya," kata Khairil.
Program BBM satu harga untuk SPBU 3T itu disambut baik oleh masyarakat setempat.
" Terima kasih Pak Jokowi, dengan adanya SPBU itu kami masyarakat perbatasan merasa terbantu, karena selama ini kami membeli minyak dari Malaysia," kata Kepala Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Bonifasius Efendy, yang ditemui Antara, Selasa sore.
Ia sangat berharap program nawacita Presiden berkelanjutan agar masyarakat perbatasan di Puring Kencana juga bisa merasakan kemerdekaan sesungguhnya.
Tidak hanya itu, Efendy juga berharap selain BBM, kedepan juga mesti ada program gas elpiji masuk ke perbatasan, dengan demikian harga BBM dan elpiji dapat terjangkau oleh masyarakat.
Harapan yang sama disampaikan, Kepala Dusun Langau, Desa Langau, Kecamatan Puring Kencana, Lusianus Adam (59) yang mengatakan sudah puluhan tahun Indonesia merdeka, namun wajah terdepan Indonesia begitu memilukan di negara tetangga.
Sehingga ia berharap masuknya SPBU 3T itu mampu memberikan perubahan dengan menyusulnya sejumlah pembangunan.
"SPBU sudah ada, termasuk pembangunan bidang kesehatan, kami tinggal menunggu realisasi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan," pinta Lusianus.
Sementara itu, mewakili masyarakat Puring Kencana, Kepala Seksi Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kantor Camat Puring Kencana, Andreas Adi menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo serta pihak Pertamina, karena hadirnya SPBU program BBM satu harga itu salah satu wujud perhatian pemerintah yang selama ini didambakan masyarakat perbatasan.
"Masyarakat perbatasan sudah sangat lama menantikan perhatian serius pemerintah, jadi dengan masuknya SPBU 3T itu, sangat membantu masyarakat," kata Andreas.
Saat ini masyarakat perbatasan, kata Andreas, masih menantikan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, listrik serta air bersih.
"Jadi jangan heran jika masyarakat merasa dianaktirikan, karena memang masyarakat sudah puluhan tahun menantikan pembangunan, meskipun demikian masyarakat masih tetap cinta NKRI," ucap Andreas.
Ditemui Antara, dilokasi SPBU Puring Kencana, Perwakilan Pertamina Kalbar, Andi Bahari mengatakan Pertamina selalu memonitor pembangunan SPBU hingga penyaluran BBM ke daerah khususnya untuk program BBM satu harga.
"Masuknya Pertamina ke perbatasan, merupakan program Pak Presiden yang memang menjadi kebutuhan masyarakat, dan kami pertamina berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat dalam mensukseskan program nawacita Pak Presiden," kata Andi.
Terkait jumlah kouta, kata Andi untuk sementara belum diketahui karena pihaknya akan melihat kebutuhan masyarakat terlebih dahulu.
" Tiga bulan kedepan baru kita mengetahui secara pasti berapa banyak kebutuhan masyarakat terhadap BBM, tetapi yang jelas selain BBM kedepan juga akan masuk gas elpiji," tutur Andi.
SPBU 3T program Presiden Joko Widodo itu berada tepat di depan Kantor Camat Puring Kencana yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.
Dia merasa prihatin dengan kondisi masyarakat perbatasan, yang hidup dengan segala keterbatasan dan ketergantungan dengan Malaysia, sehingga Khairil merasa terpanggil untuk menjadi mitra pertaminan untuk mensukseskan SPBU 3T program Presiden Joko Widodo.
"Masyarakat memerlukan jalan dan jembatan, agar akses yang sulit dijangkau selama ini bisa memudahkan masyarakat, termasuk untuk menyuplai BBM kedepannya," kata Khairil.
Program BBM satu harga untuk SPBU 3T itu disambut baik oleh masyarakat setempat.
" Terima kasih Pak Jokowi, dengan adanya SPBU itu kami masyarakat perbatasan merasa terbantu, karena selama ini kami membeli minyak dari Malaysia," kata Kepala Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Bonifasius Efendy, yang ditemui Antara, Selasa sore.
Ia sangat berharap program nawacita Presiden berkelanjutan agar masyarakat perbatasan di Puring Kencana juga bisa merasakan kemerdekaan sesungguhnya.
Tidak hanya itu, Efendy juga berharap selain BBM, kedepan juga mesti ada program gas elpiji masuk ke perbatasan, dengan demikian harga BBM dan elpiji dapat terjangkau oleh masyarakat.
Harapan yang sama disampaikan, Kepala Dusun Langau, Desa Langau, Kecamatan Puring Kencana, Lusianus Adam (59) yang mengatakan sudah puluhan tahun Indonesia merdeka, namun wajah terdepan Indonesia begitu memilukan di negara tetangga.
Sehingga ia berharap masuknya SPBU 3T itu mampu memberikan perubahan dengan menyusulnya sejumlah pembangunan.
"SPBU sudah ada, termasuk pembangunan bidang kesehatan, kami tinggal menunggu realisasi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan," pinta Lusianus.
Sementara itu, mewakili masyarakat Puring Kencana, Kepala Seksi Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kantor Camat Puring Kencana, Andreas Adi menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo serta pihak Pertamina, karena hadirnya SPBU program BBM satu harga itu salah satu wujud perhatian pemerintah yang selama ini didambakan masyarakat perbatasan.
"Masyarakat perbatasan sudah sangat lama menantikan perhatian serius pemerintah, jadi dengan masuknya SPBU 3T itu, sangat membantu masyarakat," kata Andreas.
Saat ini masyarakat perbatasan, kata Andreas, masih menantikan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, listrik serta air bersih.
"Jadi jangan heran jika masyarakat merasa dianaktirikan, karena memang masyarakat sudah puluhan tahun menantikan pembangunan, meskipun demikian masyarakat masih tetap cinta NKRI," ucap Andreas.
Ditemui Antara, dilokasi SPBU Puring Kencana, Perwakilan Pertamina Kalbar, Andi Bahari mengatakan Pertamina selalu memonitor pembangunan SPBU hingga penyaluran BBM ke daerah khususnya untuk program BBM satu harga.
"Masuknya Pertamina ke perbatasan, merupakan program Pak Presiden yang memang menjadi kebutuhan masyarakat, dan kami pertamina berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat dalam mensukseskan program nawacita Pak Presiden," kata Andi.
Terkait jumlah kouta, kata Andi untuk sementara belum diketahui karena pihaknya akan melihat kebutuhan masyarakat terlebih dahulu.
" Tiga bulan kedepan baru kita mengetahui secara pasti berapa banyak kebutuhan masyarakat terhadap BBM, tetapi yang jelas selain BBM kedepan juga akan masuk gas elpiji," tutur Andi.
SPBU 3T program Presiden Joko Widodo itu berada tepat di depan Kantor Camat Puring Kencana yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
