Detroit (ANTARA News) - Kepala Serikat Pekerja Otomotif Amerika Serikat (UAW) mengecam keputusan Ford yang akan memproduksi kendaraan listrik di Meksiko, atau meninggalkan markasnya di Michigan.

Presiden UAW Dennis Williams juga mengeluhkan pengenaan pajak besar yang disetujui Kongres kemarin justru gagal memberikan dana investasi utama guna membuat pasar otomotif AS lebih kompetitif.

"Saya tidak senang dengan Ford," kata Williams kepada wartawan di kantor serikat pekerja itu. "Saya pikir kami kehilangan peluang besar di negara ini."

Ford mengumumkan awal bulan ini bahwa akan menggeser produksi kendaraan listrik ke Meksiko sehingga membalikkan keputusan sebelumnya yang akan memproduksi mobil di pabrik Flat Rock, Michigan.

Perusahaan ini menyebut keputusan tersebut akan memberi ruang bagi Flat Rock untuk memproduksi mobil swakemudi. Hal itu akan meningkatkan investasi menjadi 900 juta dolar AS serta membuka 850 lapangan pekerjaan.

Namun keputusan itu dibuat di tengah-tengah ketidakpastian Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dan dampak potensial bagi industri otomotif terpadu di Amerika karena pemerintahan Presiden Donald Trump mendesak pabrik lebih banyak memproduksi mobil di AS.

Beberapa analis mengatakan produksi kendaraan listrik berpindah ke Meksiko sebagai upaya Ford memangkas biaya tenaga kerja agar lebih murah.

Williams menilai upaya Trump merevisi NAFTA tidak akan berhasil, kecuali ada langkah untuk menaikkan upah pekerja di Meksiko.

"Mereka fokus pada aturan asal dan semua itu," katanya. "Tapi satu hal yang harus Anda minta adalah standar hidup yang berbeda untuk pekerja Meksiko."

"General Motors, Ford Motor Co, FCA, Nissan dan Toyota bisa memberi contoh dengan upah mereka. Anda tidak memerlukan perubahan apapun pada NAFTA agar mereka melakukan itu," katanya.

Pemimpin buruh itu juga mengatakan pengenaan pajak yang disepakati Kongres yang dipimpin Partai Republik tidak mendorong investasi di bidang pendidikan dan teknologi agar mampu bersaing dengan perusahaan di Eropa dan Asia.

"Akan ada kemajuan tapi orang kaya akan melemparkannya ke Wall Street bukan Main Street," katanya.

"Masyarakat kami, secara keseluruhan, tidak akan siap menghadapi generasi teknologi dan generasi sains berikutnya. Kami tidak memberi anak-anak kesempatan untuk mendapatkan pendidikan terbaik di dunia," kata Williams, demikian AFP.

Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2017