Istanbul (ANTARA News) - Pihak berwenang Turki tidak akan mengizinkan perayaan Tahun Baru di Alun-alun Taksim, Istanbul untuk alasan keamanan, lapor media pemerintah pada Rabu (20/12), mengutip pejabat setempat.

Ismail Kilic, kepala polisi setempat dari distrik Beyoglu di Istanbul, mengatakan bahwa tindakan pengamanan telah dilipatgandakan tahun ini menyusul serangkaian serangan selama dua tahun terakhir.

"Langkah-langkah keamanan untuk Tahun Baru akan berada pada tingkat tertinggi," katanya seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah Anadolu.

Turki telah dihantam serangkaian serangan teror yang dikaitkan dengan militan Kurdi dan kelompok ISIS, termasuk sebuah penembakan di kelab malam populer Reina di Istanbul saat sebuah pesta Tahun Baru 2016-2017 digelar, yang menewaskan 39 orang.

"Kami akan melipatgandakan keamanan karena penyerang Reina mengubah lokasinya setelah melihat tindakan di Taksim," kata Kilic.

Setelah ditangkap dalam sebuah sergapan polisi, Masharipov, seorang warga Uzbekistan, mengaku melakukan penembakan tersebut dan dilaporkan mengatakan bahwa dia diperintahkan untuk mencari target baru oleh pemimpin ISIS karena Taksim tidak cocok untuk melancarkan sebuah serangan.

Dari 39 orang yang tewas dalam serangan di Reina tersebut -- yang berlangsung 75 menit sebelum memasuki 2017 -- 27 di antaranya adalah warga asing, termasuk warga Lebanon, Arab Saudi, Israel, Irak dan Maroko, demikian laporan AFP. (hs) 




Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017