Kudus (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dinilai layak menjadi daerah pembelajaran dalam menghasilkan inovasi pelayanan publik, kata Kepala Lembaga Administrasi Nasional (LAN) RI Adi Suryanto.

"Kami menganggap Kabupaten Kudus merupakan salah satu kabupaten di Tanah Air yang memiliki inovasi yang cukup bagus," ujarnya ditemui usai mengunjungi sejumlah gerai inovasi di halaman Pemkab Kudus di Kudus, Kamis.

Hasil kunjungannya ke beberapa gerai pada pameran inovasi, kata dia, beberapa hal cukup original sesuai kontekstual Kota Kudus, sehingga berbeda dengan daerah lain karena ada yang hanya sekadar meniru dan mereplikasi inovasi.

Bahkan, kata dia, upaya mereplikasi inovasi di beberapa daerah tersebut tidak disesuaikan dengan konteks lokal.

"Sementara inovasi yang dihasilkan oleh sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Kudus sangat sesuai dengan kebutuhan dan kontekstual di Kudus," ujarnya.

Menurut dia, untuk menjadi daerah yang berinovasi memang harus didukung pegawai negeri sipil (PNS) yang andal, memiliki keinginan, kemampuan dan tim kerja serta harus didukung aspek kepemimpinan yang bagus.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kudus mengungkapkan bahwa beragam inovasi pelayanan publik yang dimiliki Kudus lantaran kabupaten tersebut sejak lama memiliki laboratorium inovasi daerah.

Laboratorium inovasi pelayanan di Kudus tersebut, katanya, sudah melaksanakan empat tahapan, yakni "drum up," diagnose, desain, dan "deliver".

Selain memamerkan inovasi layanan publik, kegiatan tersebut juga memamerkan inovasi yang dihasilkan oleh masyarakat maupun komunitas, sektor swasta serta dunia pendidikan atau akademisi.

Pameran inovasi pelayanan publik tersebut, katanya, menjadi bukti komitmen bupati dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dari pemerintah yang dikemas dalam bentuk pameran inovasi pelayanan publik.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut sekaligus untuk memacu masyarakat maupun komunitas, sektor swasta serta dunia pendidikan agar bisa menampilkan karya-karya terbaiknya.

Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pada pameran tersebut di antaranya pelayanan kependudukan, pelayanan kesehatan gratis, pelayanan kartu perpustakaan, pelayanan BPJS kesehatan, pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, pelayanan donor darah, pelayanan kartu pencari tenaga kerja, pelayanan SIM online, dan pelayanan Samsat terpadu.

Ia berharap, pelayanan kepada publik makin meningkat karena masyarakat ingin adanya perbaikan yang signifikan dalam pelayanan publik.

Selain itu, katanya, setiap daerah yang hadir dalam kesempatan itu dapat menerapkan hasil inovasi pelayanan publik di daerahnya dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait demi terwujudnya pelayanan publik yang diharapkan masyarakat.

Berdasarkan pantauan, dari 30 gerai inovasi yang ditampilkan lewat pameran inovasi yang rencananya digelar selama dua hari, yakni 21-22 Desember 2017, tampak gerai milik RSUD Loekmono Hadi Kudus yang memiliki inovasi andalan lewat program layanan medis darurat (K-119), hemodialisa, dan orang dengan gangguan jiwa. 

Laboratorium Inovasi Daerah

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memamerkan berbagai inovasi pelayanan publik yang dimilikinya. Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Kudus akan memamerkan sejumlah inovasi layanan seperti pelayanan kependudukan, pelayanan kesehatan dan pendidikan. Bahkan rencananya juga akan diluncurkan inovasi ‘Desa Cerdas’ dan 'Command Center’.  

Sebelumnya Bupati Kudus Musthofa Wardoyo menyatakan, beragam inovasi pelayanan publik yang dimiliki Kudus lantaran kabupaten tersebut sejak lama memiliki laboratorium inovasi daerah. 

Ia menjelaskan, laboratorium inovasi pelayanan di Kudus sudah melaksanakan empat tahapan yaitu drum up, diagnose, design dan deliver.

Selain akan memamerkan inovasi layanan publik, pameran tersebut juga akan memamerkan inovasi yang dihasilkan oleh masyarakat maupun komunitas, sektor swasta serta dunia pendidikan atau akademisi.

Dengan dilibatkannya masyarakat, Bupati yakin di masa depan akan banyak inovasi yang dihasilkan. Karena keberhasilan pemerintah bukan karena kerja birokrasi semata, tapi masyarakat yang peduli dan ikut berkontribusi.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017