Cox’s Bazar (ANTARA News) - Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membagikan 500 Humanity Card kepada para pengungsi Rohingya di kamp pengungsian Kutupalong, Cox’s Bazar, Minggu.


"Humanity Card ini salah satu program ACT untuk membantu para pengungsi. Kartu ini akan ditukarkan dengan sembako. Mereka tidak dibiasakan dengan uang, tapi kami upayakan memberi sesuai yang mereka butuhkan," kata General Manager Komunikasi ACT Lukman Azis, Minggu.


Pengungsi Rohingya mengantre untuk mengambil bantuan sembako menggunakan Humanity Card dari Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di kamp pengungsian Kutupalong, Cox’s Bazar, Minggu. (ANTARA News/Monalisa) 



Lukman mengatakan pengungsi yang mendapatkan Humanity Card bisa menukarkan sembako di posko yang disiapkan ACT di lokasi yang terjangkau oleh pengungsi.


"Kebutuhan pokok mereka masih kami berikan karena mereka belum bisa mandiri," ujarnya.


Humanity Card merupakan paket sembako yang berlaku selama sebulan yang terdiri dari beras (25 kg), minyak goreng (5 liter), bawang (3 kg), kentang (3 kg), kacang-kacangan (2 kg), semai (1 kg), garam (1 kg), serta susu dan gula.

Pengungsi Rohingya mengantre untuk mengambil bantuan sembako menggunakan Humanity Card dari Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di kamp pengungsian Kutupalong, Cox’s Bazar, Minggu. (ANTARA News/Monalisa)



ACT mendistribusikan Humanity Card dengan melibatkan para Mazi atau pengurus lingkungan di tiap kamp pengungsi yang akan mendata jumlah kepala keluarga.

Kartu didistribusikan secara bertahap hingga empat hari kedepan.


"Hari ini kami mendistribusikan 112 kartu, bertahap terus sampai 500 kartu selama empat hari. Targetnya kami akan membagikan 1.000 kartu," jelas Lukman.


Ia menambahkan program Humanity Card ini sudah dijalankan sejak 2015 untuk pengungsi Rohingya.


"Tetapi ini pertama kali kami bagikan untuk pengungsi baru,” kata Lukman.

Pada saat pembagian kartu di Kamp Kutupalong, para pengungsi mengantre dengan rapi. Ada juga pengungsi yang menukar kartu di posko bantuan ACT di Tengkali.

Pengungsi Rohingya menukar mengambil bantuan sembako menggunakan Humanity Card di posko AKsi Cepat Tanggap di Tengkali, Cox's Bazar, Minggu. (ANTARA News/Monalisa) 



Seorang pengungsi Gulbahar (33) bersyukur mendapat jaminan bantuan pangan untuk kebutuhannya sehari-hari. Ia harus menghidupi tiga anaknya, sementara suaminya tidak diketahui keberadaannya.


"Suami saya hilang di Myanmar. Saya tidak punya apa-apa untuk menghidup tiga putra saya. Saya bersyukur mendapat bantuan ini," kata Gulbahar yang tiba di Bangladesh sejak empat bulan lalu.




VIDEO:




Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017