Jakarta (ANTARA News) - Leader boy group Super Junior, Leeteuk akhirnya angkat bicara soal depresi yang selama ini dia alami. Dia juga menyinggung soal pertemuannya dengan mendiang Jonghyun SHINee di dalam mimpi sehari sebelum pemakaman.

Hal ini Leeteuk ungkapkan dalam sebuah tulisan yang dia unggah di laman Instagramnya pada Senin (25/12).  Seperti dilansir Koreaboo, di awal tulisan, Leeteuk mengaku sedih karena tak mampu membantu mendiang  Jonghyun mengatasi depresinya. Dia juga mengatakan sempat bertemu rekannya itu di dalam mimpi. 

Tidak ada yang bisa mengatakan mereka tahu segalanya tentangmu.

Aku berpikir bagaimana kesepian, marah dan sedihnya kau...Mengapa kau membuat pilihan terakhirmu ini dan apa yang ingin kau coba katakan kepada semua orang yang kau tinggalkan.
    
Maaf aku tidak bisa memegang tanganmu lebih erat. Karena ini, hatiku sangat sakit.

Beban yang kau tanggung terlalu berat. Kau tidak bisa berbuat apa-apa.  

Sehari sebelum pemakamanmu, kau datang ke mimpiku sembari tersenyum lalu berkata kalau aku harus lebih bahagia. Aku masih bisa mengingat senyummu dengan jelas.

    
Leeteuk kemudian berbicara tentang pertempurannya sendiri menghadapi depresi, dan bagaimana pada satu titik dia berpikir kalau lebih baik mati. Dia juga membahas betapa sulitnya berada di militer.  





Semua orang mengalami kesulitan dan kesedihan dan kau tidak dapat membandingkan siapa yang lebih buruk.

Bagi setiap orang, emosi dan situasi mereka bisa menjadi yang paling sulit untuk ditangani.

Aku menderita depresi berat dan aku berpikir setiap hari kalau aku lebih baik mati.

Di militer mereka mungkin berpikir bahwa aku sedang mengadakan pertunjukan dan itu membuat segalanya lebih sulit kutangani.  

Butuh waktu satu tahun untuk bertahan dari ini, aku tahu jika (Jonghyun) punya sedikit jalan keluar, itu akan lebih baik ...

Ini adalah Natal dan mukjizat kata "Natal" berdering di hatiku.
    
Mulai saat ini, penting bagi kita bisa hidup lebih bahagia. Aku berharap semua orang bisa membuat hari-hari mereka spesial seperti Natal.








Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017