Tulungagung (ANTARA News) - Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan membusuk hingga menyisakan sebagian tulang kerangka, di saluran drainase (pembuangan air) gudang Perum Bulog Subdivre Tulungagung, Jawa Timur, Rabu.

Proses evakuasi dilakukan tim kepolisian dibantu regu Damkar, untuk mengeluarkan jenazah yang ditemukan tergeletak di dalam saluran ukuran lebar 30 centimeter dan kedalaman sekitar 50 centimeter.

"Korban diduga sudah meninggal beberapa pekan dan baru ditemukan tadi pagi," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Mustijat Priambodo di Tulungagung.

Tidak ada tanda penganiayaan ditemukan dalam tubuh korban. Polisi mendapati kondisi mayat sudah rusak dan sulit dikenali.

Pada pakaian celana pendek warna doreng mirip milik TNI itu juga tidak ditemukan satupun identitas yang bisa merujuk nama dan asal-usul korban.

"Mungkin korban sengaja masuk ke dalam selokan untuk alasan tertentu, kemudian merayap melalui lubang pembuangan dan korban tewas didalam saluran tersebut," kata Mustijat.

Penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh Suwarni (40), warga Desa Jeli Kecamatan Karangrejo yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga kebersihan di gudang tersebut.

Suwarni menemukan sosok mayat tapa identitas itu tak sengaja saat membersihkan selokan pembuangan air di lokasi.

"Saat ditemukan kondisi korban sudah tergeletak, kepala dan sebagian tubuh tinggal kerangka. Hanya bagian telapak kaki yang masih terlihat utuh," kata Suwarni.

Ia mengatakan, bau busuk sebenarnya sudah tercium sejak dua pekan sebelumnya.

Namun pekerja di gudang bulog maupun tenaga keamanan tak begitu menghiraukan dengan perkiraan asal bau dari bangkai tikus atau binatang lainnya.

Saat dievakuasi oleh tim identifiksi, lanjut Mustijat, jasad yang diduga berjenis kelamin pria dan berusia sekitar 50 tahun tersebut masih mengenakan celana pendek berwarna gelap dan kondisi sudah tidak bisa dikenali.

"Hampir 95 persen tubuhnya tinggal kerangka," ujarnya.

Mustijat menambahkan, untuk kepastian identitas lain, pihaknya masih menunggu hasil otopsi oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak.

Hal tersebut untuk mengetahui tinggi badan, usia, dan ciri-ciri yang lain.

Sementara itu Suwarni mengatakan, hari-hari sebelumnya, dirinya meyakini mayat tersebut belum ada di lokasi.

Karena setiap membersihkan selokan tersebut Suwarni tidak melihat sepasang kaki tersebut.

"Saya setiap hari bersih-bersih di sini, kemarin kaki itu tidak ada," ujarnya.

Suwarni melanjutkan, dalam dua pekan terakhir memang tercium bau bangkai yang menyengat disekitar lokasi.

Namun dirinya mengira bau tersebut adalah bau bangkai tikus atau kucing.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017