Jombang, Jawa Timur (ANTARA News) - Menteri sosial yang juga Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa mengaku selalu terkenang pada sosok almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berpesan untuk selalu melindungi minoritas.

"Suatu saat ketika Gus Dur menjadi Presiden dan beliau memberikan pidato di Amerika, Gus Dur menyampaikan `Di negeri saya, saya melindungi minoritas, tolong di negeri Anda lindungi minoritas," katanya saat pidato peringatan delapan tahun wafatnya Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Kamis malam tadi.

Ia menilai pesan Gus Dur itu sangat mendalam, sesuai dengan yang dilakukan dan diajarkan Gus Dur selama ini, yaitu mencintai sesama.

"Cintanya Gus Dur itu ke sesama, itu yang menjadi Gus Dur memberikan perlindungan, memberikan payung, jangan sampai di kemudian ada kerusakan terhadap kelompok dan golongan tertentu," kata dia.

Khofifah menceritakan pesan Gus Dur kepadanya agar saat meninggal makamnya ditulisi "Here rests a humanist" atau "Di sini berbaring seorang pejuang kemanusiaan".

Khofifah mengaku sempat tidak berani menyampaikan pesan itu kepada istri almarhum, Sinta Nuriyah, namun akhirnya berani juga. Dan, amanat itu  bisa diwujudkan keluarga setelah hampir sewindu Gus Dur wafat dan dimakamkan di Pesantren Tebuireng.

Ia mengagumi Gus Dur. Semasa hidup dan memimpin PKB, Gus Dur selalu mengajarkan untuk membela yang benar. Ajaran itu juga selalu dipegangnya hingga kini. Namun, ia mengakui apa yang menjadi pikiran dari almarhum, belum semua memahaminya.

Acara delapan tahun wafatnya Gus Dur ini juga dihadiri Mahfud MD dan Rizal Ramli yang semuanya mantan menteri pada kabinet Persatuan Nasional pimpinan Gus Dur.




Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko/ Asmaul Chusna
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017